Lihat ke Halaman Asli

G Tersiandini

Mantan guru di sekolah internasional

Keindahan Curug Malela di Bandung Barat

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403339430340403254

Tentu banyak dari pembaca yang sudah mendengar tentang Curug Malela yang terletak di Bandung Barat. Penulis mendengar tentang air terjun ini sekitar tahun 2009 dari seorang fotografer harian Kompas yang mengatakan bahwa tepat tersebut bagus dan patut dikunjugi. Penulis segera mencoba mencari informasi tentang Curug Malela di internet. Tidak banyak informasi yang didapat, namun penulis menemukan sebuah blog yang berisi kisah perjalanan ke curug tersebut dan informasi yang diberikannya cukup lengkap. Kala itu nama air terjun ini masih belum terkenal dan belum banyak orang yang mengunjunginya. Begitu hari libur tiba, bersama-sama dengan seorang kakak dan teman, penulis pergi mengunjungi air terjun ini.

Kami memulai perjalanan dari Bandung menuju Cimahi. Perjalanan kami teruskan menuju waduk Saguling ke arah Cililin. Pemandangan menuju waduk Saguling ini indah dan memesona. Setelah sampai Cililin kami berusaha untuk mencari Alfamart dimana kami harus mengambil jalan ke kanan menuju desa Cicadas. Sebelum menemukan Alfamart yang dimaksud, kami sempat kebingunan karena begitu banyak Alfamart tersebar di sepanjang jalan. Begitu Alfamart yang dimaksud kami temukan, kami pun langsung berbelok ke kanan dan melanjutkan perjalanan menuju desa Cicadas. Pemandangan di kiri kanan jalan cukup memesona. Sawah membentang luas dan terdapat juga sungai yang mengalir deras. Kami juga melewati perkebunan teh. Namun sayang, jalan menuju desa Cicadas ini sangat buruk. Saat itu jalan belum diaspal, berlumpur dan berlubang-lubang selain juga sempit. Apalagi malam sebelumnya hujan turun sehingga jalan yang kami lalui becek dan penuh lumpur.

Setelah cukup lama berjibaku dengan jalanan yang rusak tersebut, akhirnya sampailah kami di desa Cicadas. Ternyata untuk mencapai curug Malela kami masih harus berjalan cukup jauh atau naik ojek untuk mencapai gerbang masuk ke curug Malela. Kami pun memutuskan untuk menyewa ojek (pada saat itu harganya Rp.20.000 per orang). Wah, supir ojek di desa ini sangat mahir mengemudikan ojek di jalan setapak. Kami kagum bercampur takut juga ketika membonceng mereka.

Akhirnya sampailah kami ke sebuah warung yang bisa disebut sebagai gerbang menuju curug Malela. Dari warung itu kami bisa melihat curug Malela di kejauhan. Namun kami tidak boleh bersenang hati dahulu karena kami masih harus berjalan turun menuju lokasi curug. Jarak dari warung menuju curug cukup jauh antara 2 hingga 3 km dan cukup curam. Karena hujan turun malam harinya, jalanan tersebut juga licin. Jadi kami harus berjalan dengan hati-hati agar tidak terpeleset atau terjatuh. Sambil berjalan turun kami sempat pula memikirkan perjuangan yang harus kami lalui saat kembali ke atas. Namun, pikiran tersebut segera kami tepis karena kami sangat bersemangat untuk mencapai curug Malela.

Pengemudi ojek yang ikut turun bersama kami mengatakan bahwa di daerah tersebut masih terdapat beberapa curug yang lain, namun kami hanya ingin mengunjungi curug Malela yang katanya mirip dengan air terjun Niagara. Jadi kami tidak terlalu memedulikan air terjun-air terjun lainnya yang juga ada di kawasan tersebut.

Setelah berjalan cukup lama, sampailah kami di air terjun yang juga dijuluki sebagai Niagara mini ini. Air terjun ini memang indah. Airnya mengalir dengan deras. Pada saat itu selain kami, hanya ada dua pengunjung lain yang sedang bermain-main di bawah deburan air terjun. Mereka bahkan memanjat tebingnya dan menikmati derasnya air yang menimpa tubuh mereka.

Kami turun ke sungai dan menaiki bebatuan yang ada di sana. Memang air terjun ini sangat memesona. Namun sayang, ketika itu airnya agak keruh dan berwarna agak kecoklatan. Walaupun demikian, hal tersebut tidak mengurangi keindahan yang disuguhkannya.

Setelah puas menikmati keindahan air terjun dan beristirahat sambil mengumpulkan tenaga yang diperlukan untuk kembali ke atas, akhirnya kami pun harus kembali ke atas karena hari sudah menjelang sore. Wah, cukup berat perjalanan kembali ke atas. Walaupun dengan perlahan, kami akhirnya dapat mencapai warung di gerbang Malela. Setelah sampai, kami beristirahat sejenak di warung itu sebelum melanjutkan perjalanan dengan ojek ke tempat parkir.

Dalam perjalanan pulang, kami sempatkan untuk berhenti di tepi waduk Saguling untuk menikmati hidangan ikan nila bakar dan goreng yang diambil langsung di danau Saguling. Sambil makan kami pun menikmati keindahan danau Saguling. Setelah kenyang kami kemudian kembali ke Bandung dengan perasaan puas karena sudah berhasil mengunjungi Curug Malela.

sumber gambar: milik pribadi

[caption id="attachment_344067" align="alignleft" width="591" caption="Curug Malela terlihat dari warung"][/caption]

[caption id="attachment_344068" align="alignleft" width="472" caption="Curug Malela di kejauhan"]

1403339467173682621

[/caption]

[caption id="attachment_344069" align="alignleft" width="472" caption="Sawah yang kami lalui saat menuju curug Malela"]

1403339505531508534

[/caption]

[caption id="attachment_344070" align="alignleft" width="625" caption="Curug Malela"]

14033395811452937484

[/caption]

[caption id="attachment_344071" align="alignleft" width="591" caption="Keindahan curug Malela"]

14033396121170813078

[/caption]

[caption id="attachment_344072" align="alignleft" width="413" caption="Malela"]

1403339642393411162

[/caption]

[caption id="attachment_344073" align="alignleft" width="591" caption="Waduk Saguling"]

14033396831642119349

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline