Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Garuda Muda U-23, Keren Euy

Diperbarui: 29 April 2024   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas U23 Indonesia (gambar: tribunnews.com, diolah pribadi)

TIMNAS INDONESIA MENJEMPUT OLIMPIADE

Pertandingan babak perempat final Garuda Muda U23 melawan timnas U23 Korea Selatan Jumat dinihari WIB, tgl 26 April 2024 menyajikan pertandingan yang dramatis dan menegangkan.

Bagaimana tidak menegangkan? Harus dilakukan 12 tendangan penalti, setelah melewati dua babak awal dan dua babak extra time, untuk menentukan pemenang diantara kedua tim ini.

Sebelum pertandingan, saya sudah feeling bahwa Indonesia akan menang melalui adu penalti, tapi tidak menyangka akan sepanjang dan sedramatis itu. Perkiraan pertandingan selesai jam 02.30 WIB dinihari, molor menjadi jam 04.00 pagi. Alhasil banyak kegiatan yang terganggu karena waktu tidur berubah.

Kalau anda bukan penggila bola, bolehlah menyimak tulisan ini agar bisa merenungkan pembelajaran yang bisa diambil dari perjalanan Garuda Muda hingga bisa seperti saat ini. Dan yang pasti, Timnas Indonesia U23 siap menjemput sepakbola Olimpiade Paris 2024.

Pembelajaran pertama : Persaudaraan

Kalau kita melihat pertandingan yang telah berlangsung selama perhelatan Piala Asia U23 ini, juga liputan-liputan media di ruang ganti pemain, sangat terlihat rasa persaudaraan di antara pemain, pelatih, dan semua tim.

Sang Buddha dalam Saraniya Dhamma menyampaikan bahwa ada kondisi yang mengarah pada keharmonisan dan persaudaraan yang kuat, diantaranya adalah pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilandasi cinta kasih tanpa batas. Cinta kasih inilah yang membuat satu sama lain saling menghormati, saling menopang, serta saling percaya sehingga keharmonisan terjadi.

Atmosfir cinta kasih dalam timnas U23 sangat terlihat dalam ruang ganti pemain, dimana tidak ada sekat-sekat dan saling menghormati perannya masing-masing.

Pembelajaran kedua : Motivasi Pelatih

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline