Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Resolusi yang Kutargetkan Menjelang Akhir Gocap

Diperbarui: 21 April 2024   07:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resolusi yang Kutargetkan Menjelang Akhir Gocap (gambar: wikimedia.org, diolah pribadi)

Tanpa terasa usiaku sudah hampir 60 tahun. Apa yang telah kuperbuat sejauh ini? Apakah bermanfaat bagi diriku? Bagi orang lain? Apakah aku sudah menjalani hidup ini dengan baik?

Berbagai pertanyaan berkecamuk dalam benakku. Apalagi bulan April sudah tiba. Bulan yang selalu kunantikan karena di bulan inilah aku dilahirkan ke dunia ini hampir 60 tahun yang lalu.

Pertanyaan penting yang harus segera kucari jawabannya sekarang ini, yakni 'Bagaimana caraku menyelesaikan hidup ini yang mungkin saja tinggal sesaat lagi?'

Kita tidak tahu kapan kematian itu datang menjemput kita. Tetapi yang pasti, setiap makhluk hidup harus menghadapinya, tanpa terkecuali.

Kuputuskan untuk segera membuat resolusi yang agak berbeda dari resolusi yang pernah kubuat sebelumnya.

Sejak menderita penyakit kanker nasofaring pada tahun 2019, semakin kusadari singkatnya waktu yang tersisa bagiku untuk berbuat kebajikan sebagai tabungan yang akan menyertaiku bila tiba saatnya kematian menjemputku.

Di tahun 2020 hingga 2023 kubuat resolusi yang lebih menitikberatkan pada kesehatan karena kondisi fisik yang masih lemah, yakni:

  • Mengonsumsi makanan yang sehat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, hingga jus sayur-sayuran yang memang terbukti bisa meningkatkan imun tubuh, mempercepat pemulihan, meningkatkan hemoglobin, dan lain-lain.
  • Berolahraga ringan terutama bersepeda, senam ringan, dan jalan kaki di sekitar rumah.
  • Menghirup udara segar setiap pagi, berjemur sinar matahari pagi sambil bersenam ringan.

Namun untuk tahun 2024 ini kubuat resolusi yang berbeda dari biasanya. Kali ini penekanannya lebih kepada resolusi kebajikan.

Sesungguhnya sejak tahun 2022 resolusi kebajikan sudah mulai kupraktikkan dengan memberanikan diri menjadi penulis dadakan di sebuah grup penulis yang lebih menekankan pada dhamma (ajaran Sang Buddha). Kucoba mengaitkan pengalaman pribadi yang kuhadapi berkenaan dengan penyakitku yang konon ditakuti oleh manusia sejagat. Tanpa kusadari aku telah berhasil menelurkan 30 tulisan dalam kurun waktu 2 tahun. Lumayan bagus kan untuk seorang pendidik yang harus sibuk mengajar setiap hari kecuali hari Minggu dan hari libur?

Tidak mendapat pujian dari orang lain maka terpaksalah memuji diri sendiri, hahaha....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline