Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Batasan Akhir Cerita

Diperbarui: 8 Februari 2024   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Batasan Akhir Cerita (gambar: treehugger.com, diolah pribadi)

Angin bertiup jauh pergi,
hujan pun mengikutinya,
tak pernah ada kembali,
bagai umur di dunia

Hanya melaju ke depan,
tak akan pernah mengulangi,
bangun dan sadarlah kini,
jangan tertidur di impian

Pesona keinginan tak bertepi,
memuaskan hasrat keabadian,
rindu tertawa melekati kehidupan,
untuk menahan kerutan di dahi.

Hal yang terjadi tak sesuai harapan,
harta dan tahta memeluk ikatan beban,
waktu pun hanyalah kesepakatan ruang,
sisa masa usia semakin berkurang.

Saat kau lemah tak berdaya,
raga kembali hanya menjadi debu,
yang akan dibuang dan ditinggalkan berlalu,
tak akan ada yang menginginkannya.

Petunjuk ini mungkin di telinga,
hanya terdengar seperti seonggok ilusimu,
tapi inilah kenyataan yang kau harus tahu,
batasan akhir cerita semuanya akan sama.

**

Mojokerto, 8 February 2024
Penulis: Lily Setiawati Utomo, Kompasianer Mettasik

Penulis Puisi Dhamma




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline