Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Ketika Ku Bernamaskara

Diperbarui: 7 Januari 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IKetika Ku Bernamaskara (gambar: fitpage.in, diolah pribadi)

Bertuturlah Dhamma,
mengurai kebenaran nyata,
seindah goresan pembabaran sutta,
lantunan senandung puja dalam paritta.

Aspirasi menyentuh hati,
di mana butuh kebajikan pendukung,
tempat bersandar pengertian benar ini,
niat laku bijak berpegang.

Melalui praktik dana,
bisikan sila dalam jiwa,
samadhi yang dilakukan,
semangat dalam kesabaran.

Bersama perhatiaan tiada kelengahan,
tumbuhlah keyakinan mengikat rasa,
namun segalanya tak bisa terpaksa,
proses harus dijalankan.

Ketika renungan mengingatkan,
kesadaran dalam nadi setiap saat,
di setiap nafas-nafas yang berdenyut,
pandangan benar tergambarkan.

Suka cita terangkai,
dalam namaskara yang kulakukan,
damai menyinari dan kumengerti,
terima kasih ku atas segala perbuatan.

**

Mojokerto, 7 Januari 2024
Penulis: Lily Setiawati Utomo

Penulis Puisi Dhamma




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline