Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Kisah Sedih si Abu

Diperbarui: 30 Desember 2023   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Kisah Sedih si Abu (gambar: wikipedia.org, diolah pribadi)

Emakku tampak kebinggungan saat dia tidak menjumpai kami anabul asuhnya. Berkali-kali dia memanggil nama kami sambil mulai menyiapkan makanan untuk sarapan

"Abu, Rungi, Tiktik, Cipluk, Oyen, Putih, Pika... Ayo kemari sarapan"

Biasanya begitu mendengar emakku memanggil namaku aku langsung menghampiri dan melompat kepangkuannya.

Sekarang aku diam bersembunyi di bawah meja tanpa berani bersuara.

Karena si Oyen gendut bertampang seperti garong dengan pongahnya mengawasi, mengeram, dan menyerang saat ada yang hendak masuk ke dalam rumah.

Emakku belum menyadari kehadirannya, beliau terus saja memanggil-manggil nama kami sambil menuangkan makanan ke kotak makan.

Akhirnya setelah selesai menata makanan dan minuman untuk kami semua, barulah emakku tersadar kalau kami semua tidak ada.

Emak terus memanggil kami sampai waktunya habis. Emakku harus berangkat kerja.

Sebenarnya si Oyen Garong tidak harus galak-galak pada kami semua, karena emakku dengan senang hati memberinya makan.

Entah dari mana datangnya, si Oyen garong ini, tahu-tahu sudah masuk ke dalam halaman tempat kami berkumpul saat makan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline