Memiliki usia panjang adalah salah satu yang diidamkan banyak orang. Seseorang mungkin berpikir, semakin panjang usia semakin banyak hal baik yang bisa dilakukan. Atas dasar ini, usia panjang sering dianggap sebagai berkah. Namun, kenyataannya kita tidak lepas dari fenomena usia tua, penyakit, dan kematian. Kenyataan ini berhubungan dengan sifat alamiah segala hal yang ada di dunia ini, yaitu: tidak kekal, sulit bertahan, dan tidak bisa digenggam. Dengan demikian, kita perlu mengondisikan sedemikian rupa agar memiliki potensi panjang usia. Inilah lima di antaranya yang bisa dilakukan:
Melakukan yang "Wajar-Wajar"
Sebuah tindakan disebut wajar karena sudah mempertimbangkan ragam faktor, internal pun eksternal. Sebagai contoh, seorang perumah tangga adalah wajar memiliki aset karena bertanggung jawab menghidupi keluarganya. Maka, wajar baginya untuk bekerja dan menerima uang sebagai nafkah. Namun, ini adalah tidak wajar bagi para bhikkhu karena para bhikkhu sudah meninggalkan kehidupan rumah tangga. Demikian, tidak wajar bagi para bhikkhu untuk memiliki uang. Yang sewajarnya dilakukan oleh para bhikkhu adalah berlatih maksimal demi manfaat tertinggi.
Dengan mengetahui dan melakukan yang sewajarnya dikembangkan, seseorang tidak akan kebingungan. Sehingga, minim terjadinya konflik yang signifikan. Inilah yang membuat dirinya mudah mengondisikan usia panjang
Mengetahui Batas dalam yang "Wajar-Wajar"
Meskipun wajar dilakukan, sesuatu akan berdampak buruk jika berlebihan. Contohnya, bekerja hingga tidak sampai punya waktu istirahat membuat seseorang jatuh sakit. Sebaliknya, terlalu banyak beristirahat juga tidak baik. Demikian juga dengan kegiatan lainnya. Seseorang yang mengetahui batas disebut sebagai orang bijaksana.
Memakan Makanan yang Dipersiapkan dengan Baik
Setiap makhluk bertahan karena makanan. Bertahan bisa berarti mempertahankan kehidupannya, atau bertahan dalam penderitaan bilamana tidak berhati-hati dalam mengenyam makanan. Memang, yang dimaksud berhati-hati di sini adalah tidak memunculkan noda batin berupa keserakahan. Namun, selain itu juga semestinya memakan makanan yang dipersiapkan dengan baik, sehingga menunjang kesehatan jasmani. Dipersiapkan dengan baik berarti dimasak dengan baik, serta diperhatikan kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Memiliki Susila