Aku hanya manusia biasa,
bukan yang sibuk, atau menyibukkan sendiri,
akan kemilau dunia yang menipu raga,
pesona sensasi dalam ilusi.
Aku pun tak ingin hanyut,
atau terhanyut dalam arus duniawi
kucoba pahami kebenaran yang tepat,
berlatih menumbuhkan bijaknya diri
Aku tak akan melalaikan,
segala hal demi sesaatnya keinginan,
mengorbankan kebajikan demi kemelekatan,
kebahagiaan yang akan berlalu tanpa tujuan.
Aku hanyalah identitas jiwa,
yang menjalani sisa hidup yang ada,
mengisi hari-hari penuh sederhana,
apa adanya tanpa tuntutan lainnya.
Aku pemilik kehidupan saat ini,
menyadari berharganya setiap kelahiran,
untuk memperbaiki segala kekurangan,
memupuk dan mengembangkan kebaikan diri.
**
Mojokerto, 20 Juli 2023
Penulis: Lily Setiawati Utomo, Kompasianer Mettasik
Penulis Puisi Dhamma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H