Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Ehipassiko, Jembatan Emas Dhamma Sang Buddha

Diperbarui: 9 Juni 2023   05:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IEhipassiko Jembatan Emas Dhamma Sang Buddha (gambar: klook.com, diolah pribadi)

Di kebisuan malam nan sepi
Aku termenung menatap rembulan dan bintang
Pikiranku mengembara  nun jauh di sana
Di lorong waktu masa lalu dan masa depan

Aku telah merasakan manis pahitnya kehidupan
Buah karma hasil perbuatanku
Perbuatan yang  baik maupun yang buruk
Yang kulakukan dengan sengaja ataupun tidak

Detik demi detik kehidupan aku jalani
Lahir,tua,sakit,dan mati
Semua proses akan terjadi pada diriku
Aku harus siap menghadapinya

Langkah awal hidupku yang tanpa arah
Kini telah dituntun oleh seberkas cahaya
Titian jembatan emas yang berkilau
Terhampar megah di hadapanku

Jembatan emas Ehipassiko yang kemilau
Ehipassiko datang,lihat,rasakan dan buktikan
Kebenaran Dhamma Sang Buddha
Yang menjadi cahaya penuntun hidupku

Dhamma yang telah terbukti kebenarannya
Yang aku percaya dan praktekkan
Sebagai pegangan dalam hidupku
Sumber kekuatan di berputarnya roda dunia

Pikiranku yang mengembara telah kembali
Berpijak pada kenyataan hidup yang terjadi
Pada masa kini yang aku sedang jalani
Berdamai dengan diriku dan sang waktu

Ehipassiko memberiku semangat hidup
Untuk membabarkan Dhamma Sang Buddha
Yang indah pada awal,pertengahan,dan akhirnya
Di seluruh penjuru dunia

**                                  

Kendari, 9 Juni 2023
Penulis: Henny Tunggeleng, S.Si., Kompasianer Mettasik

Aku Membabarkan Dhamma Lewat Goresan Penaku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline