Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Bersama Derita

Diperbarui: 26 Mei 2023   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Puisi: Bersama Derita  (gambar: goodtherapy.org, diolah pribadi)

Melihat kehidupanmu
Ku selalu merasa kurang
Melihat kehidupanku
Kamu merasa kurang

Setiap ada kekurangan
Selalu hadir penderitaan
Setiap ada perbedaan
Pun hadir kesusahan

Jika ditanya, apakah aku suka menderita?
Tentu jawabnya tidak
Namun ketika penderitaan ada
Aku pun kadang tak merasakannya

Sulit melihat derita dalam deritaku
Mudah memahami derita di derita orang lain
Apakah ini sebuah makna bahwa derita itu tak ada?

Walau aku tak melihat deritaku
Namun kenapa aku merasa sulit
Terlilit dalam kepahitan hidup

Bangun tak nyaman tidur tak nyenyak
Makan tak nikmat
Bekerja tak gembira
Berteman tak hangat
Berkeluarga tak riang

Mungkin ini tanda untuk kupahami
Bahwa itulah derita yang ada dalam diriku
Mungkin juga ini sebagai jawaban
Bahwa derita ada dalam hidupku

Selama derita tak dipahami sebagai derita
Selama itulah derita tak pernah padam

Layaknya seekor kerbau yang selalu dicambuk majikannya
Sang kerbau tak pernah berniat lari dari deritanya
Sang kerbau tak berdaya memahami penderitaannya
Karenanya ia selalu bersama majikannya dan deritanya

Namun itulah seekor kerbau yang terwarisi keterbatasan akal budi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline