Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Meredakan Kemarahan

Diperbarui: 14 Mei 2023   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Meredakan Kemarahan (gambar: rnz.co.nz, diolah pribadi)

Tidak dapat menerima kenyataan, merasa tidak puas, tersinggung
Sakitnya disini, kebencian merasuk dihari, kemarahan bergolak

Jangan biarkan kemarahan membara tidak terkendali, berusaha mengendalikan diri melepas, tidak memaksakan kehendak.

Kemarahan tidak menyelesaikan masalah, menimbulkan masalah baru

Meredakan kemarahan, dengan diam, menerima kenyataan walau terasa sulit dan pahit

Mengalah bukan berarti bersalah

Mengamati pikiran yang sedang gundah gulana, dengan kesadaran menemukan titik ketenangan

Kemarahan mereda, derita akan berkurangl perasaan tenang dan bahagia perlahan akan mendekat

Semoga semua makhluk hidup berbahagia

**

Tegal, 14 Mei 2023
Penulis: Suriya Dhammo Lie, Kompasianer Mettasik

Dharmaduta | Aktivis Buddhis




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline