Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Aku Berdamai dengan Jiwaku

Diperbarui: 15 April 2023   05:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Aku Berdamai dengan Jiwaku (gambar: aleteia.org, diolah pribadi)

Gejolak dalam dada yang membara
Kemarahan yang terpendam
Perasaan dendam yang meletup-letup
Membakar hati nurani yang suci

Kesedihan yang mengharu biru
Menorehkan luka tercabik di hati
Pelupuk mata berkabut embun
Aliran sungai air mata tertumpah

Kumelangkah dalam lamunan
Mengikuti bisik hati yang perih
Menelusuri perjalanan jauh
Yang kutempuh dalam hidup ini

Lelah sekali rasanya jiwa ini  
Bergumul dengan banyak cobaan
Yang datang silih berganti
Dalam hari-hari yang kulewati

Kurebahkan diri di atas rerumputan
Semilir sang bayu menyejukkan hati
Kutatap langit biru nan cerah
Sang mentari tersenyum padaku

Kesejukan merambah dalam dada
Kagum kebesaran Sang Pencipta
Kudendangkan senandung syahdu
Pelipur lara penyejuk hati nan pilu

Kuatur helaan napas satu demi satu
Belajar menerima segala cobaan
Kuberdoa dengan segenap hati
Kusandarkan semua kisah hidupku

Kemarahanku perlahan surut
Kesedihanku dijemput sang bayu
Senyum manis kutebar pada alam
Aku berdamai dengan jiwaku

**

Kendari, 15 April 2023
Penulis: Henny Tunggeleng, S.Si., Kompasianer Mettasik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline