Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Pengalaman Menolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas

Diperbarui: 27 Maret 2023   06:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengalaman Menolong Korban Kecelakaan Lalu Lintas (gambar: indiantimes.com, diolah pribadi)

Kecelakaan di jalan merupakan realita hidup yang bisa dialami siapa saja, termasuk kita. Biasanya surat kabar, TV, atau media lainnya selalu menyertakan informasi kecelakaan yang terjadi di sekitar kita.

Namun, kalau kita melihat sendiri kecelakaan di jalan dan ikut membantu korban akan membuat perspektif kita pada kehidupan berubah. Anicca yang kita alami sebagai pengalaman nyata bukan sekedar teori.

Peristiwa ini baru terjadi pada tanggal 22 Maret kemarin siang. Saya baru saja pulang dari rumah abu di Cilincing. Menghormati mendiang kakek, nenek, mama, dan tante saya. Turut hadir disana papa, adik saya, Iing, dan suaminya.

Saya pulang duluan ditemani supir kakak ipar. Karena macet, kami mengikuti jalan alternatif yang disarankan oleh Waze. Jalannya lebih kecil dan bekelok tetapi lancar. Kecepatan harus dikurangi apabila berpas-pasan dengan kendaraan yang datang berlawanan.

Kami tiba di jalan agak ramai sepertinya ada pasar traditional di sekitar sana. Tiba-tiba terdengar suara kencang dalam jarak dua meter di depan. Dua motor bebek dengan pengendara dan penumpangnya sudah terkapar di aspal. Seorang ibu berusaha bangkit dari motornya dengan susah payah. Tangannya dikibas sambil meringis kesakitan.

Sedangkan motor satunya lagi menimpa pasangan suami istri paruh baya. Motor diangkat dibantu warga sekitar. Dengan pertolongan warga ibu tersebut akhirnya dapat berdiri. Sedangkan suaminya yang gemuk dan tinggi besar masih terlentang tidak berdaya.

Seketika istrinya menjadi panik. "Pak sadar pak, pak sadar pak". Jalanan semakin ramai. "Cepat,harus bawa ke puskesmas" kata warga. "Ke rumah sakit saja", sahut warga yang lain.

Tiba-tiba salah satu anak muda di antara kerumunan berlari menghampiri kendaraan kami. Anak muda tersebut bekata pada supir "Pak , boleh pak minta tolong antar ke rumah sakit Koja?", "Boleh pak minta tolong?".

Sejujurnya kami berdua juga kaget dengan permintaan tiba-tiba tersebut. Terbesit dipikiran kami kalau nanti terjadi hal yang tidak diinginkan dalam perjalanan atau terjadi hal buruk lainnya. Misalnya malah penolong yang disalahkan.

Namun, demi melihat korban segera butuh pertolongan dan pemuda tersebut meminta dengan sopan dan tidak memaksa kami tepis keraguan kami dan mengiyakan untuk membantu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline