Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Mengkondisikan Bahagia itu Datang

Diperbarui: 26 Maret 2023   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengkondisikan Bahagia itu Datang (gambar: ppic.org, diolah pribadi)

Memahami bahwa semua duka adalah tidak kekal.
Maka aku berlatih dan terus berlatih.
Lihatlah kegigihan dan usahaku.
aku akan terus mempraktikan Ajaran.

Memahami bahwa semua Suka juga adalah tidak kekal.
Siapapun yang merasakan Suka akan lenyap
Apa yang seharusnya aku lakukan sebelumnya.
Aku akan kehilangan kebahagiaan.

Jika aku terus mengharapkan Bahagia.
Maka aku tersiksa oleh penyesalan.
Tidak mengharap dan tetap memahami.
Saat ini yang paling Indah.

Tidak menunggu Bahagia.
Namun mengkondisikan Bahagia itu datang.
Memberi dan berbuat banyak kebajikan.
Untuk mengkondisikan hal yang positif.

Tanpa mengharapkan pun.
Semua berkah dan Bahagia.
Itu pasti datang.
Ketika datang harus juga disadari.

Bahwa Bahagia itu tidak kekal.
Dan harus juga dilepas.
Bahagia akan selalu datang lagi.
Jika kita berbuat kebajikan lagi.

Begitu terus akan berputar.
Bagaikan roda kereta.
Dengan dua belas jari-jari.
Terkadang ada di bawah dan terkadang di atas.

Di bawah maupun di atas tidak penting.
Bagaimana cara aku menanggapi masalah.
Itu yang terpenting.
Terus sadari bahwa segala sesuatu pasti berubah.

Memahami dan menyadari bahwa suatu pasti berubah.
Menerima dan mensyukuri semua yang ada.
Mengkondisikan setiap saat.
Saat ini adalah yang terbaik.

**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline