Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Anicca, Tirai Kebahagiaanku

Diperbarui: 22 Maret 2023   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anicca Tirai Bahagiaku (gambar: buddhazine.com, diolah pribadi)

Aku termangu dalam diam
Anganku melayang ke masa lalu
Saat aku masih bersama
Papa,Mama,dan Saudaraku

Andai roda waktu bisa kuputar
Betapa hatiku ingin kembali
Ke masa penuh bahagia
Bersama orang yang kucintai

Sang bayu berdesir mesra
Menyentuh hingga ke relung hati
Kicau burung terdengar sendu
Seakan mengerti kesedihanku

Rumah yang dulunya ramai
Kini terasa sangat sepi
Hanya foto yang terpajang
Beserta altar sembahyang

Kupasang dupa disertai doa
Komunikasi dengan Beliau
Kukirimkan doa penuh cinta
Semoga bahagia di alam sana

Anicca ketidakkekalan
Engkau adalah tirai bahagiaku
Berpisah di antara dua alam
Dengan orang yang kucintai

Aku hanyalah insan biasa
Kala Anicca datang menyapa
Aku tak bisa sepanjang hidupku
Berkumpul dengan orang kucintai

Semua akan terjadi pada kita
Dalam proses kehidupan
Semua hanya tinggal waktu
Cepat atau lambat akan tiba

Di pusaramu aku bersimpuh
Papa,Mama,dan Saudaraku
Kutabur kembang semerbak
Dengan penuh cinta kasih

Kubacakan bait-bait Paritta
Betapa damainya hatiku
Aku ikhlas menerima semua
Yang terjadi dalam hidupku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline