Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Seikat Anggur yang Terzalimi

Diperbarui: 25 Februari 2023   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seikat Anggur yang Terzalimi (gambar: indianexpress.com, diolah pribadi)

Pada sebuah planet bernama Fabeland, di mana para binatang bisa berbicara dan bertingkah laku seperti manusia, tersebutlah seekor luwak yang sedang jogging sembari menikmati matahari dan suasana pagi. Sedang asyik-asyiknya jogging, tiba-tiba dia melihat seikat anggur menggiurkan yang bergelantungan manja di pohonnya, di mana buah itu sendiri menggelayut di sebatang pohon besar sebagai inangnya.

Melihat pemandangan menggoda seperti itu, terbitlah air liur si luwak dan dia pun lupa pada resolusi tahun baru kemarin, bahwa pada tahun ini dia bertekad akan menjalankan diet dengan disiplin agar perutnya yang gendut bisa dibikin sic pack kayak perut Ade Rai.

Tanpa menunggu "2x24 jam tamu harap lapor" lagi, si luwak bergegas mendekat ke pohon anggur itu. Dia mendongak ke atas dan memperkirakan kalau dia mampu melompat setinggi-tingginya, dia yakin bisa menjambret anggur seksi itu. Dia pun berancang-ancang dan mengumpulkan segenap energi untuk melompat. Hap! Sayangnya, gagal, si luwak bukan Michael Jordan yang konon bisa "terbang" dengan lompatannya.

Dia coba melompat sekali lagi. Masih gagal!

Dia coba lagi supaya pas jadi 3x sehari seperti aturan minum obat. Tetap gagal!

Napasnya mulai ngos-ngosan. Tidak mudah melompat tinggi-tinggi dengan beban perut gendut seperti perutnya.

Si Luwak mengedarkan pandangan ke sekeliling untuk mencari galah, nah itu ada satu. Diambilnya galah itu dan segera disodoknya si anggur. Alamak! Bukan si anggur yang jatuh, tapi si galah yang malah patah.

Busyet, dah! Keluhnya dalam hati. Tapi aku PASTI BISA! Dia ingat kata-kata motivasi yang dia dengar dari motivator nomor 123 se planet Fabeland.

Dicarinya batu sekepalan tangan, lalu ditimpuknya anggur itu. Meleset! Sekali lagi, meleset! Sekali lagi, meleset! Si Luwak benar-benar kesal sekarang. Dengan mendengus keras, dia balik badan dan mulai mengutuki anggur itu.

"Anggur jelek! Anggur masam! Pasti masam, nggak mungkin manis itu! Untung aku tadi tidak berhasil menciduknya! Dasar anggur sialan!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline