Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Chanting Pagi-Sore (CPS), Berbagi "Cinta" Pagi-Sore

Diperbarui: 23 Desember 2022   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chanting Pagi-Sore (CPS), Berbagi "Cinta" Pagi-Sore (gambar: freepik.com, diolah pribadi)

Pertama kali sewaktu saya diajak bergabung di grup CPS, saya langsung berpikir, "Apa itu CPS? Cinta Pagi Sore?"

Ternyata tebakan saya hampir benar, hehehe ....

CPS itu singkatan dari Chanting Pagi Sore. Kegiatan grup ini berhubungan dengan cinta kasih universal, yakni berbagi kebajikan melalui pembacaan paritta yang dibimbing oleh YM. B. Tejapunno, Mahathera. Selain bermanfaat buat diri sendiri juga bermanfaat bagi makhluk lain. Mengapa demikian?

Mari kita telusuri sejarah terbentuknya CPS.

Melihat kebutuhan moral para umat untuk melakukan perbuatan bajik dan terbatasnya pelaksanaan kegiatan-kegiatan puja di wihara-wihara yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, serta sedikitnya kegiatan virtual/daring bagi para umat untuk melakukan pembacaan paritta, maka YM. B.Tejapunno, Mahathera (Upa-Padesanayaka Provinsi Jawa Timur periode 2022 -- 2027) menginisiasi kegiatan CPS (Chanting Pagi Sore) yang diberi nama sesuai waktu pelaksanaannya, yakni pukul 05.00 -- 06.30 WIB (pagi) dan pukul 17.00 -- 18.30 WIB (sore) setiap hari. Kegiatan CPS ini sudah dimulai sejak tanggal 25 Januari 2021 lalu.

Tankapan Layar Tania Salim, Dokpri Mettasik

Mengapa harus setiap hari? Bukannya kalau di wihara biasanya seminggu sekali.

Nah, para pembaca yang setia, hal ini didasari keyakinan bahwa kebajikan itu seyogianya dilakukan setiap saat, tanpa batasan waktu. Dan ini adalah kegiatan online tanpa harus menghadiri secara fisik sehingga bisa menjangkau seluruh umat sesuai ketersediaan waktu mereka untuk dapat mengikutinya.

Pembacaan paritta pagi untuk keberkahan, kesembuhan, kesehatan, dan keselamatan untuk para pembaca, sedangkan kegiatan pembacaan paritta sore diisi dengan pembacaan sutta-sutta disertai pattidana puja, upacara avamangala peringatan mendiang.

Secara umum, kesamaan dari kegiatan pagi dan sore adalah pembacaan paritta dan sutta, disertai latihan meditasi, mendengar ceramah dhamma, dan juga ditutup dengan menerima pemberkahan/blessing dari Bhante dan samanera.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline