Kalau aku boleh berujar
Aku 'sangat' mencintaimu
Namun meski aku berteriak menyuarakannya
Engkau takkan pernah dapat mendengarkannya lagi
Karena ia tak dapat menembus
Dinding waktu yang telah membias hilang tak bersisa
Biar kusimpan rapat dalam relung hati dan jiwaku
Aku telah melalui lorong panjang keputusasaan
Aku telah berlari sambil memanggil namamu dengan suara serak penuh dengan liur dan air mata... sampai wajahku tertelungkup melukai bibirku...
Seberapa aku berusaha...
Takkan mampu merubah kesemuan yang telah berlalu
Cerita hanya ada di pikiran
Pada akhirnya semua hanya kekosongan
Aku dan kamu hanya gugusan yang terbentuk
Lenyap seketika waktu berjalan....
Fenomena Cinta Romansa...
Keinginan duniawi yang tak kekal adanya....
**
Jakarta, 04 Desember 2022
Penulis: W Rny, Kompasianer Mettasik
Penulis | Shaksi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H