Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Perjuangan Hidup Induk Kucing

Diperbarui: 26 November 2022   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjuangan Hidup Induk Kucing (gambar: petpintar.com, diolah pribadi)

Tertatih-tatih kususuri jalan panas berdebu sambil menahan lapar dan haus. Cacing-cacing diperutku mengeliat beringas. Jabang-jabang bayiku pun ikut merasakan derita ini

Terlintas secercah harapan saat kumelihat warung nasi yang penuh pengunjung.

Kuelus kaki bapak yang sedang lahap menggasak lele gede dengan berharap dia mau berbagi denganku. Namun ...duk ...tendangan telak pada perutku ..

Ooowww sakitttt, aku mengeong kesakitan ..., jabang-jabang bayiku ikut meronta ...ngilu ...sakit sekali ...

Aku pergi menjauh dari bapak itu, kuhampiri seorang ibu yang sedang hamil besar, aku yakin dia mempunyai tenggang rasa yang tinggi karena sama-sama sedang hamil ...

Namun apa yang terjadi, dia juga tidak punya hati ...disiramnya aku dengan teh manis panas ... perihhh... rintiku, aku berlari kepojok untuk sekedar menenangkan diri.

Ternyata penderitaanku tidak hanya sampai disitu, karena ibu warung kembali menyiram tubuhku dengan air panas sampai akhirnya aku keluar dari neraka jahanam itu dengan perut yang masih kosong melompong

Pedih ...perih kehidupan yang harus kujalanin sebagai induk kucing jalanan

Rupanya sekarang ini manusia-manusia tidak lagi mempunyai hati nurani untuk berbelas kasih pada kami hewan-hewan yang malang.

**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline