Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Pelaksanaan Brahmavihara untuk Mengatasi Iri Hati

Diperbarui: 23 November 2022   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Brahma Vihara Untuk Mengatasi Iri Hati (gambar: dribble.com, diolah pribadi)

Manusia yang memiliki kondisi batin positif dengan karakteristik berpandangan benar, berprilaku benar, penuh perhatian, hati-hati, tenang, tidak iri hati, tidak dengki, tidak egois, mempunyai pemahaman, kepercayaan, kesanggupan menyesuaikan diri, kecakapan dan kejujuran.

Manusia yang memiliki kondisi  batin positif dapat menyesuaikan diri terhadap segala kondisi kehidupan.  Manusia yang memiliki kondisi batin iri hati mengakibatkan penderitaan di kehidupan sekarang dan kehidupan mendatang. Penderitaan sebagai hasil dari memiliki iri hati.

Kondisi batin yang negatif seperti iri hati, egois, dengki dan cemburu adalah kondisi batin yang mendorong pada kehidupan menderita dan kelahiran kembali di alam menderita setelah kematian. 

Persaingan ketat untuk dapat mempertahankan hidup antara sesama manusia menyebabkan munculnya konflik dalam diri masing-masing manusia. Persaingan tidak seimbang dapat mendorong munculnya iri hati, ketika mengetahui keberuntungan orang lain lebih besar dibandingkan keberuntungan diri sendiri.

Iri hati dalam agama Buddha mengacu pada kurangnya penghargaan atau tidak mempunyai perasaan lega terhadap keberuntungan hidup orang lain. Iri hati berarti suatu sikap yang mencari kesalahan orang lain. 

Iri hati merupakan salah satu bagian dari noda batin halus Manusia yang memiliki iri hati cenderung mencari kesalahan orang lain. Keberuntungan orang lain dijadikan alasan atas kurangnya keberuntungan diri sendiri.

Pelaksanaan Brahma Vihara terhdap penanggulangan sifat iri hati melalui pengembangan Metta (Cinta Kasih) Karuna (Belas Kasihan) simpatik (mudita). mengatasi iri hati adalah melalui pengembangan pikiran benar (samma sankappa) dan melalui simpatik (mudita). Mengaktualisasi diri untuk mengatasi iri hati yaitu melalui pengembangan pikiran benar (samma sankappa), pengembangan simpati (mudita), memahami akibat dari memiliki iri hati dan memahami kondisi batin yang bebas dari iri hati.

**

Palangka Raya, 23 November 2022
Penulis: Supriyono, S.Ag, Kompasianer Mettasik

Penyuluh dan Pelaku Perkebunan Sawit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline