Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Akar Kemelekatan

Diperbarui: 13 November 2022   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Akar Kemelekatan (gambar: redcedarinc.com, diolah pribadi)

Ketika perbuatan jahat
Terencana pikiran jahat,
Untuk siapa pikiran
Berencana?

Ketika pikiran jahat
Membela kebencian
Siapa yang kebencian
Puaskan?

Ketika kebencian hadir
Memuaskan ketamakan
Apa yang memastkan ketamakan
berkelanjutan?

Ketika ketamakan
Melekat berkelanjutan
Apa alasan kemelekatan
Terjadi?

TIdakkah kita memiliki hanya apa yg bermanfaat?
TIdakkah kita perhatian hanya pada apa yang sesuai/cocok?
Tidakkah kita mempertahankan hanya apa yang baik?
TIdakkah kita melekat hanya pada apa yang menyenangkan?

Menyenangkan....
Menyenangkan?

Ketika kemelekatan
Didasari kesenangan
Mengapa kita senang
Apa yang kita senangi?!?

**

Penafian

Opini dalam puisi ini meski terinspirasi ajaran Agama Buddha mahzab Theravada adalah murni buah pikir pengarang sendiri yang tidak mewakili organisasi, mahzab atau ajaran manapun.

**

Jakarta, 13 November 2022
Penulis: Paul Bhinneka, Kompasianer Mettasik

Pemerhati Dhamma




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline