Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Ilusi yang Mati, Karena Perbuatanku Sendiri

Diperbarui: 10 November 2022   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilusi yang mati, Terbentuk dari Perbuatanku Sendiri (gambar: bbc.co.uk, diolah pribadi)

Kunikmati hidup ini dalam rajutan sepi
Walaupun kutahu itu tak mungkin bertepi
Keputusanasaan meronai, terbias dalam batin ini
Membuat daya pikirku mati

Apalagi yang dapat kuharap dari kefanaan duniawi
Semuanya bersemi dalam keletihan hati
Kucoba berlari menghindari kenyataan ini
Namun ternyata semua itu tak dapat kuingkari

Kucoba untuk menyadari ...
Karma terbentuk dari perbuatanku sendiri,
Dia bertindak pasti tanpa basa-basi
Tiada dapat ditawar-tawar lagi, ataupun diajak kompromi

Aku terpaku diam dalam ilusi
Membuat rajutan-rajutan sepi yang mati
Helai demi helai kehampaan melibas diri
Hidupku terombang-ambing dalam misteri mimpi tak pasti

Suka dan dukka bergandengan saling melengkapi dan selalu silih berganti
Anicca merupakan hukum alam mendominasi hidup ini dengan penuh percaya diri
Sementara angin surga menidurkanku dalam mimpi berilusi
Terdekap dalam dinginnya malam kelam nan sepi

Kuayunkan langkah dijalan yang penuh onak dan duri
Penuh dengan lambirin yang membinggungkan, penuh dengan teka-teki
Berbekal Buddha Dhamma kumelangkah secara pasti
Sila, Samadhi, Panna harus selalu kusadari, agar aku tidak terjatuh lagi dan lagi

**

Jakarta, 10 November 2022
Penulis: Sumana Devi, Kompasianer Mettasik

Hidup Harus Penuh Sati, Setiap Saat Diamati




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline