Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Kalmyka, Republik Buddhis di Tengah Gurun Pasir

Diperbarui: 6 November 2022   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalmyka, Republik Buddhis di Tengah Gurun (gambar: sammaditthi.org, diolah pribadi)

Berapa banyak negara yang penduduknya mayoritas agama Buddha? Di mana saja mereka berada? Kita mengenal Thailand, Myanmar, Laos, dan beberapa lagi. Kebanyakan di Asia Tenggara dan Asia Timur.

Tapi, pernahkan mendengar nama Republik Rakyat Kalmykia. Jangan berpikir jika ini adalah sebuah negara kecil yang terkucil. Sebabnya, memang ia bukanlah sebuah negara berkedaulatan penuh. Namanya bisa saja berembel-embel Republik, tetapi dia adalah bagian dari federasi Rusia.

Republik ini memiliki luas wilayah seluas 76.100 km persegi. Sedikit lebih kecil dari Uni Emirat Arab, tetapi dua kali lebih luas dari Taiwan. Berbatasan dengan Laut Kaspia dan Laut Hitam, jumlah penduduknya sekitar 290 ribu jiwa. Tidak lebih banyak dari Maladewa, negara kepulauan kecil yang dikelilingi lautan.

penduduk Kalmyka (gambar: nationalgeographic.org)

Ibu kota Kalmyka bernama Elista. Dalam bahasa setempat, artinya "tempat pasir." Sebagaimana julukan dari kota ini "Mutiara dari Stepa," wilayah Kalmyka tiada bedanya dengan oasis di tengah ruang hampa.

Meskipun di bawah kekuasaan Rusia, penduduknya sangat berbeda dari yang kita bayangkan. Menyajikan kontras keragaman di tengah-tengah benua Merah. Iya, Republik Rakyat Kalmykia adalah satu-satunya wilayah Buddhis di Eropa.

Konon warga Kalmyka adalah keturunan Mongol Kuno. Wilayah yang mereka tempati sudah berabad-abad lamanya. Ditandai dengan pagoda dan stupa bernuansa Tibet yang banyak dipengaruhi oleh budaya Buddhis Tantrayana.

Namun, kehidupan yang tenang harus terusik, ketika pada 1943 Tentara Merah memasuki wilayah Kalmyka. Tempat-tempat ibadah diberanguskan oleh Stalin dan warga Kalmyk harus diasingkan ke Siberia dan Asia Tengah pada 1943.

gambar

Semua karena tuduhan bahwa penduduk Kalmyka bekerja sama NAZI dan menolak otoritas Soviet. Konon dalam kejadian tersebut, lebih dari setengah penduduk Kalmyka yang terbunuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline