Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Pelajaran Hidup dari Tambalan Jaket

Diperbarui: 14 Oktober 2022   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelajaran Hidup dari Tambalan Jaket (gambar: freeimages.com, diolah pribadi)

Bayu adalah seorang pemuda yang hidup bergelimpangan harta. Dia memiliki kedua orang tua yang bekerja sebagai dokter perusahaan bonafid di Jakarta.

Ketika Bayu masih kanak-kanak, dia sudah merasakan mudahnya hidup ini secara material. Apapun yang dia inginkan, selalu dipenuhi oleh kedua orang tuanya.

Ketika ia memasuki usia remaja, kehidupannya pun masih dikelilingi oleh harta kekayaan.

Sewaktu lulus SMA, Bayu memilih untuk memasuki universitas ternama di kota Bandung. Di universitas tersebut, Bayu harus tinggal di asrama untuk mempermudah dirinya dalam hal studi.

Seperti biasa, uang sakunya tidak pernah menipis dalam bentuk saldo tabungan dan kartu debit.

Bayu sering kali belanja apa saja meskipun dia tidak membutuhkan semua itu. Dia juga senantiasa pergi bersama kawan-kawan untuk berfoya-foya.

Tetapi sejak beberapa tahun dia kuliah, ternyata orang tuanya telah cerai tanpa sepengetahuan dirinya.

Setelah kejadian tersebut, Bayu menjadi sedih dan uang sakunya menjadi menipis.

Dia tidak dapat merasakan kebahagiaan seperti dahulu kala.

Saat itu Bayu memiliki jaket kesayangan yang selalu menemani dia pergi kemanapun dia pergi. Jaket itu adalah jaket yang sangat mahal sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke duapuluh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline