Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Teratai, Simbol yang Maknanya Jarang Diketahui

Diperbarui: 27 September 2022   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teratai, simbol yang maknanya jarang diketahui (gambar: hipwee.com, diolah pribadi)

Teratai adalah tanaman air yang akarnya menancap di lumpur. Walaupun hidup di air yang berlumpur, teratai tetap bersih dan indah.

Bunga teratai biasanya berada dekat permukaan air, sedangkan bunga sejenisnya, lotus, berada agak jauh dari permukaan dan kelopak bunganya lebih besar-besar. Lotus umumnya berwarna putih dan merah muda, sedangkan teratai warnanya lebih bermacam-macam, putih, kuning, merah, merah muda, ungu dan lainnya.

Sekali pun ada lumpur yang menyentuhnya, lumpur tersebut tidak akan menempel. Teratai atau lotus seperti terlapis semacam lilin alami, sehingga kotoran apapun yang berusaha menempel padanya akan tidak akan berhasil.

Teratai seperti terlapis semacam lilin alami, sehingga teratai terbebas dari kotoran yang ada di sekitarnya. Sekotor apapun lingkungan sekitarnya, teratai tetap indah, tidak terpengaruh, tetap bersih. Karena alasan inilah mengapa bunga teratai sering menjadi simbol di agama Buddha.

**

Dunia yang menyediakan banyak sensasi kenikmatan indrawi lebih sering menyeret kehidupan menjadi lebih berat, penuh beban. Mereka yang memahami dan melihat hal ini, akan berusaha menghindari.

Agar tidak terseret oleh sensasi kenikmatan indrawi, berjuang untuk melindungi diri. Sehingga apapun sentuhan sensasi kenikmatan indrawi tidak mengotori. Batinnya tetap tenang seimbang, sadar dan bijaksana.

Perlindungan diri dapat dikembangkan dengan memahami bahwa sensasi kenikmatan indrawi tidak bermanfaat, jika diikuti akan menyeret mengarah ke penderitaan yang panjang.

Dengan memahami hal ini, maka berkembanglah keengganan (nibbida) bersentuhan dengan sensasi kenikmatan indrawi. Semakin kuatnya keengganan, akan meninggalkan dan menghindari (viraga) sensasi kenikmatan indrawi, ketika hal ini terjadi maka pikiran menjadi terbebas (vimutti). 

Setelah terbebas maka semua menjadi lebih jelas lagi, sehingga perlindungan diri semakin kokoh. Lilin kebijaksanaan telah terbentuk, sehingga sensasi kenikmatan indrawi apapun yang menyentuhnya tidak akan mengotori lagi, tetap tenang dan damai.

Lalu bagaimana melatih memahaminya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline