Mami: "Tadi siang Mami ketemu seseorang dan orangnya menawarkan produk, semacam investasi begitu."
"Dalam hati mami, ini orang bisa dipercaya nggak? dan suara hati berkata 'bahkan diri sendiri saja kadang nga bisa dipercaya!' ,jadi kepada siapa saya bisa percaya? Setuju nggak, De"
Ade: "Setuju Mi! Ade juga suka mengkhianati diri sendiri. Sering kali Ade berpikir mau kerjain PR dulu baru main game, tapi malah main game dulu, dan lupa PR , dan pada akhirnya kumpulin PR di saat kepepet (berucap dengan muka yang serius)."
Mami: "Nah...jadi kepada siapa kita bisa percaya? Bahkan ke diri sendiri saja kadang tidak bisa dipercaya."
Ade: "Kalo bukan percaya ke diri sendiri, percaya ke siapa lagi? Ke Tuhan?"
Mami: "Percaya pada Tuhan, pasrahkan segalanya pada Tuhan, lalu tetep melakukan hal hal yang tidak terkontrol (melanjutkan main game), dan lain-lain. Apakah dengan begini PR Ade bisa selesai dengan sendirinya?"
Ade: "Tentu saja tidak, Mi"
Mami: "Percaya sama Tuhan bagus, tapi tetap semua balik lagi ke diri sendiri nak. Belajar mengontrol diri sendiri. Melakukan hal yang bermanfaat dan hindarin yang tidak bermanfaat."
"Sebelum melakukan sesuatu, dipikirkan dulu. Ketika ada keinginan, dilihat dulu itu keinginan berasal dari mana? Apakah ini kebutuhan atau sekedar pelarian dari rasa bosan? Apakah ini penting buat masa depan?"
"Ingatlah salah satu kunci sukses di 'SEVEN HABITS' yang berbunyi 'Begin with the End in Mind', jadi mau masa depan seperti apa, tentukan dari sekarang."