Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Suka Duka Kucing Jalanan, Ulah Manusia Memang Jahanam

Diperbarui: 1 Mei 2022   07:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suka Duka Kucing Jalanan, Ulah Manusia Memang Brutal (gambar: pixabay.com, diolah pribadi)

Dulu saya tidak suka yang namanya kucing, apalagi kucing jalanan karena menurut saya, kucing jalanan itu pasti banyak kutu, belum lagi kotor dan banyak membawa kuman bahkan virus.

Waktu awal pandemi covid, tiba tiba muncul seekor kucing kecil. Kucing ini kelaparan mengeong minta makan. Saya dan tetangga sebelah menjadi sibuk mencari makanan apa yang bisa diberikan untuk si anak kucing yang kelaparan ini.

Akhirnya kucing ini selalu bermain di sekitar rumah. Kami memberi nama anak kucing ini Cing-Cing. Ia sangat lucu, berlari ke sana ke mari. Kami sangat menyayangi Cing-Cing. Sejak kehadirannya, saya jadi menyukai bahkan menjadi pemerhati kucing.

Hari berganti hari ternyata tidak semua tetangga bisa bertoleransi dengan kucing. Ada juga tetangga tidak suka dengan kehadiran kucing di halaman rumahnya, lalu menaruh jebakan besar di depan rumahnya.

Kucing yang tertangkap akan dibuang jauh dari area kompleks. Saya dan tetangga sesama pemerhati kucing jadi merasa tida nyaman melihat jebakan kucing ini. Apalagi jebakan ini ditaruh di tengah-tengah pekarangan depan rumah tetangga saya itu.

Kami jadi sering mengecek apakah ada kucing yang tertangkap. Jika ada yang tertangkap buru-buru kami lepaskan sebelum yang punya jebakan mengetahuinya.

Sebenarnya kehidupan kucing liar itu tidaklah nyaman. Tiap kali si betina selesai melahirkan dan mengalami siklus birahi, maka si betina akan diuber kucing jantan untuk dikawinkan.

Kucing betina mengalami siklus birahi rata-rata setiap dua bulan. Jadi boleh dikatakan, setiap dua bulan kucing betina akan melahirkan anak. Bisa dibayangkan begitu cepat meningkatnya populasi kucing.

Kami pelan-pelan melakukan sterilisasi kucing untuk menahan lajunya populasi kucing ini. Bahkan, ada juga kucing yang memasuki usia empat bulan, sudah dikejar-kejar kucing jantan, alhasil ada diantara mereka yang menjadi hamil tapi anaknya meninggal begitu dilahirkan karena rahimnya masih terlalu muda.

Biasanya jika anak kucing sudah usia 1-2 bulan, akan ditinggal induknya. Bahkan ada yang baru usia belum genap satu bulan. Anak kucing yang belum genap satu bulan ini sangat rentan dan mereka lebih beresiko mati kalau ditinggal induknya. Sepertinya perpisahan antara induk dan anak kucing sudah biasa, andai mereka bertemu lagi sepertinya sudah menjadi asing satu sama lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline