Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Kalau Kutahu Siapa yang Patut Kuhormati

Diperbarui: 12 April 2022   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Kalau Ku Tahu Siapa yang Patut Kuhormati (gambar: davidaery.com, diolah pribadi)

Awan hitam, awan putih
Kau membuat ku iri hati
Bahagia mu saling kejar mengejar,
Canda ria yaa.... Ajak aku dong

Kamu kan ada diatas, tentu dekat..
Dekat pada tempatnya memuja
Untuk orang memohon dan berdoa.

Kalau aku tahu cara dekat denganNya
Kan kutanyakan siapa yang layak di hormat.
Ya didunia ini, dimana asal diri ku.

Pelangi, oh pelangi
Indah sekali warna warnimu
Jangan kau tolak hasrat ku berjumpa
Buatkan garis pelangi jadi tanggaku
Untuk aku mendapat pengetahuan

Kalau ku tahu siapa sesungguhNya
Yang layak kuhormat dan kupuja
Tempat ku beranjali dan bernamaskara
Dengan tiada ragu apalagi bimbang

Kalau ku tahu
Sejak dahulu leluhur tempat mohon,
Pada Ayah Ibunya lah yang utama,

Selalu teringat peluh, lelah hingga luka
Mencari nafkah
Menjaga dan membesarkan putra putri nya tumbuh besar dan pandai.
Tuk melanjutkan terpeliharanya keturunan.

Sesungguhnya apalagi guna hayal dan imajinasi lain
Selain memuliakan para leluhur, menghormati ayah ibu, yang sungguh
Layak, pantas dan mulia

Kalau kutahu tuguh kemuliaan manusia
Ketika Budi bakti, adalah wajib
Moral tak dilalaikan
Sesungguhnya apa guna timbul keraguan
Tepis semua rayuan gombal penista iman

Kalau kutahu, bahagia tetap di jalur lurus tanpa dosa,
Siap mencintai leluhur, keluarga dalam persatuan persaudaraan.
Sesungguhnya bertemunya nurani,
Di Alam Semesta tempat terbaik bersatu, tanpa konflik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline