Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Tiada yang Lebih Berarti dari Saat Ini

Diperbarui: 1 April 2022   19:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Tiada yang Lebih Berarti Dari Saat Ini (gambar: wallpapercave.com, diolah pribadi)

Sinar mentari seketika muncul
Dibalik awan yang masih menggulung tebal
Seakan membawa secercah harapan baru
Bagi siapa yang merindu Sang pelangi

Kupu dan lebah mulai hadir sambil tertawa
Menghampiri bunga yang mekar menggoda
Mencari setitik madu yang kian langka
Demi menyambung hidup nan tak pernah pasti

Pucuk pohon bergoyang berat
Hanya karena sapaan semilir angin lembut
Calon-calon buah bergelantung sombong
Bak menggantung sebuah pengharapan setinggi langit

Tiba-tiba hujan deras kembali tumpah
Tanpa perintah dan rencana apalagi aba-aba
Kupu dan lebah lari tunggang langgang
Bekal pun belum cukup namun tiada pilihan

Banyak bunga tercerai berai belum bersiap
Tertampar angin yang meliuk bagai naga langit
Si calon buah tak lagi mampu berkata
Hanya menangis lalu terhempas ke bumi menahan derita

Seketika kedamaian itu seakan sirna
Yang tertinggal hanya penyesalan
Menampar diri tiada arti
Hanya menambah derita diri

Meski di cari waktu tak akan pernah hadir kembali
Yang lalu tak pernah di amati apalagi di hargai
Kini diri baru menyadari
Tiada yang lebih berarti dari pada saat ini....

**

Jakarta, 01 April 2022
Penulis: Karly Santosa untuk Grup Penulis Mettasik

dokpri, mettasik, karly santosa

             

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline