Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer METTASIK

TERVERIFIKASI

Menulis itu Asyik, Berbagi Kebahagiaan dengan Cara Unik

Puisi: Kupu-kupu Hinggap di Atas Kepalaku

Diperbarui: 18 Maret 2022   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi: Kupu-kupu Hinggap di Atas Kepalaku (sumber: thoughtco.com, diolah pribadi)

Suatu sore ku kejar kupu-kupu
Warna warni elok nan ayu
Tak kupeduli larangan bayu
Yang tak pernah berhenti mengeluh

**

Ku kejar kupu-kupu hingga ke atas pohon
Berharap bisa belajar dari bunglon
Menyamarkan duka dari status buron
Yang membuat jiwa ringan laksana balon 

**

Ku kejar kupu-kupu hingga ke dasar lumpur
Mengabaikan fakta, nasi sudah jadi bubur
Mengeringkan luka dari bilur-bilur
Yang membuat sukma ini babak belur

**

Kukejar kupu-kupu demi kebahagiaan
Hingga ke atas pohon kesombongan dan lumpur kenistaan
Berharap ada riang di sana, meruak benci dalam amukan
Yang membuat nyawa ini melayang

**

Lalu, seorang bijak berkata kepadaku
"Kebahagiaan tak perlu dicari selalu, ia juga tak butuh dicaci melulu"
Hanya perlu membuka telapak perasaanmu
"Lihatlah, kupu-kupu kini hinggap di atas kepalaku"

**

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline