Imlek adalah perayaan besar bagi warga Tionghoa di seluruh dunia. Lekat dengan tradisi perayaan musim semi bagi orang-orang zaman dahulu.
Puncak perayaan Imlek adalah Cap Go Meh. Identik dengan keramaian dan perayaan. Pertunjukan Barongsai, pentas seni Tionghoa yang berbaur dengan kesenian tradisi lokal setempat. Tidak lupa juga macam-macam hidangan kuliner khas, seperti lontong Cap Go Meh.
Suatu hal yang menarik. Imlek serasa kurang lengkap tanpa berkunjung ke ahli Fengshui. Meramal nasib di tahun baru bagaikan penyemangat, sekaligus peringatan bagi diri untuk senantiasa mawas.
Tersebutlah empat orang wanita muda yang telah bersahabat sejak di bangku sekolah SMP. saat itu semuanya sudah berumah tangga dengan pria pilihan mereka masing-masing.
Syahdan di malam Cap Go Meh tahun ini, mereka berkumpul untuk temu-kangen di sebuah tempat yang telah disepakati. Mereka merayakan malam Cap Go Meh bersama dengan makan malam, dan sekaligus berjalan-jalan ke pusat kota. Menikmati keramaian dalam kebersamaan.
Seorang Master Fengshui berada di sana. Rasa penasaran pun menghampiri keempatnya. Tanpa komando dan aba-aba, keempat wanita tersebut datang ke lapak suhu tersebut.
Sang master lalu meminta data diri mereka, berupa nama dan tanggal kelahiran. Tentu saja, bagaimana peruntungan mereka pada tahun ini menjadi subjek pembicaraan yang dinantikan.
Setelah menghitung dengan hati-hati dan penuh ketelitian, sang master Fengshui menatap keempat wanita tersebut dalam-dalam. Lekat, dengan pandangan terfokus pada setiap wajah para wanita muda ini.
Dengan mimik muka serius namun penuh kasih sayang, sang master Fengshui lantas berbicara;
"Kamu mesti berhati-hati di tahun ini, rumah tanggamu bisa terancam bubar" kepada wanita nomor 1.
"Hubunganmu dengan suami akan baik-baik saja," cetusnya kepada wanita nomor 2.