Banyak orang yang memiliki prestasi tinggi dalam catatan sejarah manusia. Meskipun mereka datang dari berbagai latar belakang dan bidang, seringkali orang-orang ini dicirikan oleh pikiran yang terbuka (open-minded).
Keterbukaan pikiran orang-orang berprestasi tinggi memungkinkan mereka belum merasa puas dengan hal terbaik meski sudah diterima oleh khalayak umum.
Keterbukaan pikiran orang-orang berprestasi tinggi memungkinkan mereka terbuka dengan alternatif atau kemungkinan lain atas pakem umum yang sudah dijalankan.
Keterbukaan pikiran orang-orang berprestasi tinggi juga memungkinkan mereka menerima pendekatan lain dalam menghadapi persoalan yang ada.
Keterbukaan-keterbukaan pikiran seperti itulah yang memungkinkan munculnya terobosan revolusioner dari orang-orang berprestasi tinggi.
Berikut adalah salah satu terobosan revolusioner dalam bentuk lompatan revolusioner di bidang atletik khususnya lompat tinggi. Dikatakan revolusioner karena apa yang dilakukan, sangat berbeda dengan standar yang sudah diterima secara umum saat itu.
Hasil dari terobosan revolusioner tersebut sangatlah mengagumkan. Terobosan tersebut kemudian menjadi standar baru dalam dunia lompat tinggi.
Jika kita berpikir tentang seorang manusia yang sedang melompat, yang terbayang kemungkinan adalah manusia tersebut mengangkat kaki setinggi-tingginya untuk melewati suatu halangan.
Tentu setinggi-tingginya manusia melompat, tidaklah akan terlalu tinggi. Paling tinggi juga tidak akan melebihi tinggi tubuhnya sendiri. Tentu saja terkecuali orang tersebut menggunakan ilmu meringankan tubuh seperti dalam cerita-cerita silat hehehe.
Demikian juga awalnya untuk dunia olah raga lompat tinggi. Orang-orang dulunya melakukan lompat tinggi dengan melewati tongkat pembatas secara langsung. Caranya adalah dengan mengangkat satu lengan dan satu kaki duluan, lalu diikuti dengan lengan dan kaki lainnya.