Lihat ke Halaman Asli

grover rondonuwu

Aku suka menelusuri hal-hal yang tersembunyi

Tidak Ada Jalan Kembali bagi Jokowi

Diperbarui: 5 Oktober 2019   19:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harus  disadari bahwa mahasiswa yang turun kejalan  menuntut pembatalan revisi UU KPK itu, umumnya adalah pendukung Jokowi. Mereka turun kejalan lalu melampiaskan kemarahan  pada presiden Jokowi, justru karena  ekspektasi mereka pada Jokowi besar.

Mahasiswa pemilih Jokowi percaya pada komitmen Jokowi untuk memberantas korupsi sampai keakar-akarnya. Apalagi Jokowi pernah mengatakan, bahwa aku tidak punya beban lagi sebagai presiden pada periode kedua.

Tentu pernyataan Jokowi itu ditangkap sebagai signal bahwa dia akan memberantas korupsi lebih berani lagi, tanpa pandang bulu. Walaupun koruptor itu adalah kelompok pendukungnya. Dia akan membabatnya.

Revisi UU KPK yang disetujui oleh Jokowi, menurut mahasiswa adalah bentuk pelemahan terhadap lembaga anti korupsi yang dilegitimasi oleh Undang-Undang.

Mahasiswa menilai revisi UU KPK itu adalah bentuk pengkhianatan pada agenda rmemberantas korupsi tanpa takut dan tanpa pandang bulu itu, seperti yang dijanjikan Jokowi.

Karena itu tuntutan mahasiswa ini harus ditanggapi dengan bijaksana oleh pemerintah. Jangan berprasangka buruk terhadap mereka. Tuntutan mahasiswa itu harus dilihat sebagai bagian dari tanggung jawab pemilih Jokowi.

Tuntutan mahasiswa itu adalah tagihan terhadap janji-Jokowi pada kampanye presiden yang lalu.

Pada waktu kampanye, pemilih Jokowi berjuang mati-matian untuk memenangkannya. Setelah terpilih mereka berjuang untuk mengawal dan mengawasi kinerja Jokowi supaya berjalan sesuai dengan rel seperti yang diharapkan pemilihnya.

Memang tagihan mahasiswa itu seperti orang yang geregetan,gemes, tidak sabaran. Mereka mau Jokowi bertindak cepat, tegas,tanpa pertimbangan taktis strategis.Maklum mahasiswa adalah orang-orang muda yang penuh semangat.

Akibatnya demo-demo mahasiswa kemudian menjadi ricuh. Mengapa? karena ada kelompok-kelompok yang menungganginya.

Penunggangan itu juga adalah bagian dari konsekwensi logis.
Kelompok-kelompok penunggang itu akan terus mencari momentum untuk mewujudkan agendanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline