Kawasan bekas tambang batu bisa juga berubah menjadi tempat wisata yang asri dan menarik minat wisatawan. Hal ini dibuktikan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Karanggupito kecamatan Kendal kabupaten Ngawi Jawa Timur. Lokasi wisata tersebut dikenal dengan nama Argo Munung.
Argo Munung Diresmikan sebagai Kebun Wisata Desa Karanggupito oleh Bupati Ngawi pada hari Minggu (10/12/2017) bersamaan dengan agenda Festival Durian Desa Karanggupito dan Bupati Award 2017.
Dengan diresmikannya Kebun Wisata Desa "Argo Munung" ini tentunya besar harapan dari Pokdarwis Desa Karanggupito bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan baik dari Ngawi maupun luar Ngawi. Meski demikian perbaikan serta penyempurnaan dari syarat Sapta Pesona Wisata tetap harus terus dilakukan mengingat Argo Munung mempunyai potensi unik yang bisa dikembangkan.
Arif, anggota Pokdarwis Argo Munung mengatakan, "Kami ingin lebih mengenalkan lagi bahwa durian Karanggupito mempunyai rasa yang khas, selain itu ingin menjadikan Karanggupito sebagai desa wisata khas durian,"
Senada dengan Arif, Zainul Thohar, ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) kabupaten Ngawi mengatakan Festival Durian Karanggupito ini menjadi titik tolak pengembangan wisata di Ngawi yang selanjutnya akan diselenggarakan festival-festival lain yang akan menampilkan kekhasan desa wisata di Kabupaten Ngawi.
Begitu pun menurut Andi Yuwono, ketua ASIDEWI Indonesia, bahwa even seperti ini harus selalu konsisten tiap tahun dilaksanakan sebagai atraksi desa wisata. Karena menuju desa durian tidak semudah yang diinginkan selama ini, dan sangat membutuhkan keterlibatan masyarakat desa setempat, khususnya pemuda desa.
Festival ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Mereka hadir untuk menikmati durian khas hasil Desa Karanggupito yang terkenal dengan rasanya yang luar biasa.
Dalam festival yang digelar pertama kali itu disuguhkan berbagai jenis buah durian dan olahan makanan berbahan buah durian. Jenis durian termasuk yang dibudidayakan warga Desa Karanggupito antara lain jenis kresna madu, buto ijo, bajul, petruk, montong, dan durian bojo galak. Bukan itu saja, dalam acara ini juga dilakukan penanaman pohon durian lokal andalan Ngawi, yaitu duren Arjuna.
Sumber Informasi dan Foto : Asidewi Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H