Menjadi seorang Pemimpin, selalu mengharapkan suatu proses membuahkan hasil yang sempurna.
Minimal, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya.
atau sesuai standart yang dia tentukan.
Memang benar, seharusnya seperti itu.
Sehingga, banyak sekali intervensi, arahan, supervisi "tembak ditempat"
bukan lagi evaluasi di akhir, yang mana terkadang anak buah melaksanakan instruksi hanya sebagai pelaksana.
juga mencari celah agar nantinya "tidak disalahkan" akan Hasil yang di dapat.
Itu bukan pemimpin yang memberi peluang anak buah menjadi orang yang bisa diandalkan.