Seorang yang kikir mungkin merasa sifat kikirnya menguntungkan dirinya. Tidak keluar uang zakat, sedekah, apalagi wakaf, sehingga hartanya tidak akan berkurang. Padahal sebaliknya, justru sifat kikirlah yang akan mempersulit hidupnya, dunia maupun akhirat. Seorang mukmin perlu menjauhi sifat kikir dan akhlak jelek.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Dua sifat jangan sampai berkumpul dalam diri seorang muslim yaitu kikir dan akhlak jelek. (HR Tirmidzi).
Sudah Menjadi Fitrahnya Manusia
Kak, memang sudah menjadi fitrah manusia untuk mencari dan menumpuk harta. Setiap manusia pasti berusaha mencari harata untuk mencukupi diri dan keluarga. Begitu juga dengan sifat kikir, sifat ini merupakan sifat yang banyak sekali dimiliki oleh manusia. Oleh karenanya kita di perintahkan untuk menjauhi dari sifat kikir dan akhlak tercela.
Imam Ibnu Jauzi di dalam kitabnya At-Thibbu ar-ruhi mendefinisikan sifat kikir adalah sifat yang enggan untuk menunaikan sebuah kewajiban. Baik berupa harta benda atau jasa. Pada prakteknya, sifat ini banyak di temui di saat seseorang memiliki kecukupan harta. Maka disaat inilah manusia akan diuji.
Griya Yatim & Dhuafa
Jika seseorang memiliki keimanan yang kuat, maka sudahlah tentu Ia akan mudah untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Namun, apabila mereka mereka memiliki sifat kikir, Ia akan enggan untuk mengeluarkannya di jalan Allah, bahkan hartanya ia kumpulkan, karena saking cintanya terhadap harta tersebut.Penyakit Yang Sangat Berbahaya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Tidak ada penyakit (hati) yang lebih berbahaya dari sifat kikir."
Maka hadis di atas sudah sangat jelas menerangkan, bahwa penyakit kikir bukanlah penyakit yang dianggap sebagai penyakit yang biasa. Setidaknya ada tiga bahaya yang sangat besar dari penyakit kikir. Pertama, kikir akan senantiasa menjadikan seseorang cinta yang berlebihan terhadap dunia.
Kedua, sifat kikir ini dapat menghilangkan sifat peduli terhadap saudara-saudara yang membutuhkan. Ketiga, sifat kikir dapat menimbulkan sikap yang jelek, yakni selalu mengumpulkan (menimbun) harta.