Lihat ke Halaman Asli

Griya Wibs

Pejuang Kehidupan

Musik dan Mesin Waktu

Diperbarui: 18 Maret 2021   23:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu Frita bersiap tidur, dengan handphone di tangannya ia bersantai menikmati senyapnya malam setelah ketiga anaknya dan suami kesayangannya terlelap. Media sosial adalah pengantar tidur Frita sebelum memejamkan mata dan berpindah ke alam mimpi. Dengan scroll-an kemahiran satu jari jempolnya, halaman media sosialnya berpindah dan menampilkan gambar Celine Dion, salah satu penyanyi yang lagunya sering Frita dengarkan ketika kecil. Seketika timbullah keinginannya untuk mendengarkan lagu Celine Dion. Frita pun mencari lagu penyanyi ternama tersebut di salah satu platform musik dengan logo berwarna hijau. Lagu pertama yang ia dengarkan adalah "Because you loved me", ada rasa senang sekaligus sedih mendengar lagu itu. Bukan, bukan karena ada kenangan mantan yang membuat galau. Frita teringat masa kecilnya bersama sang Papa mendengarkan lagu-lagu dari penyanyi kenamaan tersebut. Ada kenangan yang membawanya menaiki mesin waktu untuk kembali menelusuri cerita yang pernah ada dengan Papanya, ketika Papanya selalu ada di sekitarnya menopang dirinya dalam setiap langkah kehidupannya. 

Menikmati momen itu, ia pun melanjutkannya dengan lagu lain berjudul "the Power of Love". Lagu ini kembali membawanya menyusuri ruang waktu. Papanya masih muda dan dia hanya anak kecil yang senang mengejar role modelnya kemana-mana. Lagu ini sering diputar papanya di dalam mobil ketika Frita dan keluarganya berjalan-jalan. Waktu itu, mobil keluarga Frita belum ada ac-nya seperti sekarang, tapi adanya lagu yang berputar membuat keringat yang bercucur itu terlupakan dan menjadikan momen yang menyenangkan. Tidak mengerti lagu apa yang diputar, tapi menurut Frita lagunya bagus. Apapun yang papanya suka, Frita pasti suka. Jalan-jalan ke Puncak, Bogor adalah salah satu destinasi wisata yang sering Frita dan keluarganya datangi. Makan jagung bakar di salah satu warung di Puncak Pas adalah salah satu cerita yang membuatnya bahagia. Sederhana, tidak mewah, tapi kenangan manis justru lahir dari situ.

Belum cukup perjalanan waktunya, Frita memutar lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye, salah satu penyanyi favorit Papanya yang tentu saja menjadi penyanyi favorit Frita. Kali ini lagu "Untukku" dan "Pergilah Kasih" menjadi teman Frita mengingat ceritanya dulu melakukan perjalanan ke daerah kampung halaman mbahnya di Puworejo, Jawa Tengah. Perjalanan yang ditempuh Frita dan keluarga sangat lama, kurang lebih 12 jam menggunakan mobil. Papanya selalu lebih suka mengendarai mobil malam hari, ketika Frita bertanya, "Pa, kenapa sih sukanya jalan malem? Kan kalau siang bisa liat pemandangan.", teringat jelas akan jawaban Papanya, "Enakan malem hari lah mba, adem, mesin jg ga gampang panas, ban mobil juga adem, dan yang paling penting ga banyak mobil lain." Frita selalu menemani Papanya menyetir malam, walaupun sering juga ketiduran tapi ia merasa sangat merasa berguna dapat menemani Papanya. 'Kalau ga aku temenin, pasti Papa ngantuk!' pikirnya waktu itu. Ah, kangen sekali rasanya jalan-jalan sama Papa ke Jawa. Bukan destinasinya yang utama, tapi ada di perjalanan bersama Papa, Mama dan adiknya membuat dia merasa cukup. Semua dunianya lengkap ada di mobil, bercerita, bernyanyi, menikmati setiap jalan dengan kehangatan yang tidak pernah ia lupakan.

Air mata Frita menetes, lagu-lagu lain terus terputar. Penyanyi-penyanyi tahun 90-an favorit Papanya yang juga menjadi favorit Frita bergantian memberikan penggalan cerita dirinya dengan sang Papa. Kla Project, Mariah Carey, Shania Twain adalah beberapa favoritnya. "Ah, mellow!" pikirnya. Tapi ia menikmati rasa itu. Hanya kenangan-kenangan itu yang dia punya. Lagu-lagu ini membuat mesin waktu dalam dirinya hidup, membawanya ke setiap sudut kisah hangat yang selalu ada di hati dan pikirannya. Kenangan itu yang membuat Frita sebagai manusia merasakan kembali kehadiran orang berharga di hidupnya. Lagu itu membuatnya dapat merekam baik segala momen yang Frita lalui dengan sang Papa yang saat ini sudah berada di tempat terbaik di sisiNya. Bukan karena lirik lagunya, tapi apa yang dilalui bersama lagu itu yang terekam membangun rangkaian memori dalam otak manusia berpadu dengan hati yang menyesapi setiap kisah yang terjadi dalam hidup seorang manusia.

Malam itu Frita tertidur dengan harapan ia dapat menemui Papa dalam mimpi dan mengatakan kalo dia sangat menyayangi Papanya.

bersambung...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline