Kata yang dapat menggambarkan situasi dunia dalam sepuluh tahun belakangan ini mungkin adalah ketidakpastian. Terlebih ketika sejak terpilih, Donald Trump membawa AS head to head dengan Tiongkok. Ketidakpastian karena hubungan AS-Tiongkok saja ini sudah mempengaruhi kondisi perekonomi Indonesia. Indonesia mengalami perlambatan ekonomi karena perang dagang dua raksasa seperti pernyataan Ryan Kiryanto, Ketua Ekonomi BNI seperti yang dimuat Kompas pada akhir 2019 lalu.
Ketidakpastian itu kini menjadi lebih rumit dengan munculnya pandemi Covid-19.
Adalah sebuah kesyukuran bahwa secara finansial kita masih terjaga. BI memainkan perannya dalam menjaga mata uang rupiah. Dampaknya tampak pada kestabilan sistem keuangan Indonesia.
Tapi kemudian harus disadari bahwa kita ada dalam satu kesatuan dan keterkaitan yang besar dalam masalah ini. BI sudah melaksanakan bagiannya. Sekarang giliran kita sebagai masyarakat menjalankan peran untuk ikut menjaga stabilitas keuangan yang ada.
Hal menarik yang patut dicermati adalah bahwa ekonomi dalam satuannya yang paling kecil diselenggarakan oleh orang per orang. Individu-individu dalam masyarakat menciptakan sejumlah barang dan jasa. Individu-individu itu jualah yang melakukan konsumsi terhadap barang dan jasa itu.
Kegiatan produksi dan konsumsi itu dilakukan secara independen dan bersifat personal. Tidak ada yang memberi komando di dalamnya. Tidak ada pengorganisiran secara sengaja. Tapi efeknya secara kumulatif mempengaruhi mereka tidak hanya secara individu tapi juga komunal.
Demikian pula dapat dikatakan terhadap stabilitas sistem keuangan yang ada. Setiap individu berkerja dan medapatkan income dari pekerjaannya itu. Individu-individu ini merdeka untuk menggunakan uang yang mereka punya dalam cara yang mereka pilih. Namun efek dari penggunaan uang oleh individu-individu itu, jika dikumulas,i mempengaruhi stabilitas sistem keuangan.
Seorang nasabah dapat menarik uangnya dari bank. 1000 nasabah lain bisa melakukannya. Wajar. Tapi ketika orang di Republik ini melakukannya dalam waktu yang relatif bersamaan, dapat dipastikan kestabilan sistem keuangan terganggu. Ketika kestabilan sistem keuangan terganggu, bahkan untuk menarik uang sendiri akan sulit.
Kita semua ada dalam satu sistem. Saling mempengaruhi satu sama lain. Inilah yang perlu disadari oleh setiap orang. Kita secara relatif merdeka melakukan apa saja dengan uang kita. Namun kita akan berbagi efek dan dampaknya di ujung nanti.
Maka berlaku cerdas dalam membuat keputusan dengan uang yang kita miliki, menjadi niscaya. Saya menyarankan beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka memperkuat kestabilan fiansial pribadi kita. Sambil pada waktu yang bersamaan, juga ikut berkontribusi terhadap kestabilan sistem keuangan yang ada.