Lihat ke Halaman Asli

Bank Syariah di Kampus Sekuler

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Kampus UGM selepas Jum'atan

[caption id="attachment_7350" align="alignleft" width="315" caption="Masjid Kampus UGM selepas Jum"][/caption]

Jum’at, 7 Januari 2010. Masjid mulai terlihat sepi, setelah sebelumnya dijejali oleh jama’ah yang menunaikan sholat Jum’at. Beberapa orang masih berlalu-lalang, menuju sebuah bangunan bundar di sayap utara. Kucuba langkahkan kaki menghampiri pintu. Seorang satpam berpeci hitam sudah siap membukakan pintu sambil mengucapkan salam.

“Maaf, pak kalau ke bagian informasi dimana ya?”

“Silahkan ambil nomor antrian dulu mas.”

Sepasang pegawai (pria memakai peci dan wanita memakai jilbab) yang lagi duduk di meja customer service, langsung berdiri menyambutku. Mereka mengucapkan salam hampir beriringan. Setelah dipersilahkan duduk, akupun mengenalkan diri dan maksud kedatangan di siang Jogja yang mendung itu.

“Saya Anggun, dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Bolehkan saya meminta waktu untuk sedikit bertanya tentang keberadaan Bank Muamalat yang ada di kompleks Masjid Kampus UGM ini?”

“Ya Pak. Silahkan. Kami akan membantu.”

Langsung kukeluarkan buku catatan dan balpoint dari dalam tas. Sebagai persiapan wawancara eksklusif dengan pegawai Bank Muamalat.

“Kalau boleh tahu, Kantor Kas Bank Muamalat di UGM ini sudah berdiri sejak tahun berapa ya Mbak?”

“Maaf Pak, saya kurang begitu tahu dengan sejarah itu. Karena saya masih baru ditempatkan di sini. Mungkin Mas bisa menanyakan ke Kantor Cabang kami yang ada di Wirobrajan.”

“Oh iya Mbak. Ngak pa2.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline