Seusai laga Manchester City versus Arsenal yang berakhir imbang 2-2 (22/9/2024), para punggawa Citizens mengeluhkan tingkah laku pemain Arsenal yang sering mengulur-ulur waktu. Mereka menuding Arsenal sengaja bermain kotor, dan kini viral sebagai sebutan "dark arts".
Data yang tersedia ternyata juga mendukung hal ini. Di Premier League, Arsenal merupakan tim terlama yang melakukan recovery goal-kick atau persiapan tendangan gawang. David Raya terhitung secara rata-rata membutuhkan waktu 40 detik, dihitung dari bola keluar hingga ia lakukan tendangan!
Ada yang terlama, tentu ada yang tercepat. Secara data, Liverpool termasuk salah satu tim yang tidak suka membuang-buang waktu, dengan hanya membutuhkan rata-rata 23.8 detik.
Arsenal dan Liverpool, pada Kamis (26/9/2024) dini hari nanti, bisa saling membuktikan keabsahan dari dark arts ini. Meskipun demikian, sebenarnya taktik ini sudah jamak dilakukan di masa lalu, dengan adanya miskonsepsi yang timbul secara subyektif.
Tim dan pendukung dari Arsenal, tentu mahfum apabila harus mengulur-ulur waktu di tengah keunggulan dan justru kekurangan jumlah pemain, seperti ketika kartu merah Leandro Trossard sudah diberikan. Namun tim lawan, dalam hal ini Citizens, tentu akan emosi dan berharap Arsenal dihukum untuk tingkah-lakunya.
Ini sebenarnya subyektif, sebab FIFA sendiri sudah mencoba mereduksi waktu yang terbuang, lewat pemberian izin injury-time yang lama. Berbeda seperti dua tahun silam, semenjak Piala Dunia 2022 kita banyak melihat satu partai yang punya perpanjangan waktu hingga di atas 10' menit.
Ya, biarlah bola salju dark arts ini menggelinding sebagai pembahasan di FA dan PGMOL. Arsenal dan Liverpool, harus mengalihkan pandangan ke partai Carabao Cup yang cukup penting bagi mereka musim ini.
Arsenal akan menjamu Bolton di Emirates, pada Kamis (26/9/2024) pukul 01.45 WIB, sedangkan Liverpool akan menjamu lawan kuat, West Ham pada pukul 02.00 WIB. Kedua laga ini merupakan rangkaian babak ketiga Carabao Cup 24/25.
Sedikit info, Carabao Cup atau EFL Cup tidak menggunakan Video Assitant Referee (VAR) hingga partai semifinal. Jadi keputusan mutlak akan ada pada wasit utama.