Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://gregsatria31.blogspot.com/

Lamine Yamal, Kebebasan Hansi Flick, dan Sanjungan Cristiano Ronaldo

Diperbarui: 20 September 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekspresi Lamine Yamal usai cetak gol debut di Liga Champions saat lawan AS Monaco. (REUTERS/Manon Cruz) via cnnindonesia.com

Meskipun kalah secara menyakitkan dari AS Monaco, Jumat (20/9/2024) dini hari WIB, bintang muda Barcelona, Lamine Yamal tetap menunjukkan sinar terangnya. Sebuah gol cantik menjawab kepercayaan atas kebebasan yang diberikan Hansi Flick di atas lapangan. Nun jauh di Saudi, Cristiano Ronaldo juga kirimkan puja-puji untuknya.

Kekalahan Barcelona dari AS Monaco di matchday 1 Champions League 2024/2025, cukup dimaklumi sebagai sebuah kesialan dari keteledoran lini belakang mereka. 

Umpan ceroboh Marc Andre ter Stegen kepada Eric Garcia, bisa diserobot oleh Takumi Minamino, sehingga Garcia harus melanggar pemain Jepang tersebut. 

Kartu merah langsung diberikan kepada Eric Garcia buntut pelanggaran di menit 10' tersebut. Tidak ada yang harus disalahkan kepada Hansi Flick atas hasil ini, sebab Eric Garcia adalah solusi satu-satunya di lini tengah paska cedera Frenkie De Jong, Gavi, Marc Bernal, Andreas Christensen, Fermin Lopez, dan Dani Olmo. 

Unggul jumlah pemain, strategi direct-attack AS Monaco akhirnya bisa membuka keunggulan melalui Maghnes Akliouche di menit 16'.

Namun Lamine Yamal tidak tinggal diam. Satu-satunya shot-on-goal Barcelona di laga ini berhasil ia konversikan menjadi gol. Menit 28', umpan Marc Casado dari belakang berhasil disambutnya dengan sebuah body-charge-delay kepada Vanderson. Lolos di sisi kanan, ia melakukan cutting-inside dan menghujamkan tembakan ke sisi kiri bawah gawang Philipp Kohn.

Ini adalah gol perdana pemain berdarah Maroko-Equator Guinea di ajang Liga Champions. Lebih spesial lagi, tadi malam ia melakukannya di hadapan legenda hidup NBA, Michael Jordan.

Sudah banyak keajaiban yang diciptakan Lamine Yamal sejak ia promosi ke tim utama Barcelona, hingga menjadi kampiun EURO 2024 lalu. Namun di usia 17 tahun, menjadi pemecah kebuntuan di kandang AS Monaco pada gelaran sebesar UCL, menunjukkan bakatnya bukanlah kaleng-kaleng!

Fisiknya kini lebih kekar dibanding tahun lalu, membuat Vanderson bisa dilewatinya bak Erling Haaland menerjang bek lawan. Kecepatan larinya tidak perlu ditanyakan, dan akhirnya, tendangannya harus diakui punya akurasi yang di atas rata-rata.

Paket lengkap ini bisa berkembang dengan baik di bawah Hansi Flick, sebab Lamine Yamal diberikan kebebasan untuk mengekspresikan dirinya. Sedikit berbeda dengan Xavi Hernandez yang sedikit "mengerem" eksplosivitasnya, musim ini Yamal lebih mampu berkreasi sekaligus menjadi eksekutor serangan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline