Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Naturalisasi Tak Hanya di Lapangan Hijau, Tetapi akan Merambah Meja Bedah

Diperbarui: 9 Juli 2024   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat bersama Presiden Jokowi, Selasa (2/7/2024). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)

Niat menulis preview Copa America 2024 maupun EURO 2024 mendadak terehenti sejenak, usai membaca berita mengenai dicopotnya Dekan FK Unair Prof. Budi Santoso. 

Berikut artikelnya yang termuat di kompas.com. "Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing"

Saya pribadi pernah bertemu beliau yang adalah dokter Obstetri dan Ginekologi, kala menjadi Sales salah satu Bank Darah Tali Pusat. Sosok yang sangat dihormati kalangan Dokter Obgyn, bahkan anggota Ikatan Dokter di Jawa Timur pada umumnya.

Yang membuat saya sangat punya atensi tentang kabar mengejutkan ini, adalah latar belakang penonaktifannya. Menurut media, adalah karena Prof Budi Santoso menolak rencana Menteri Kesehatan yang mau mendatangkan 6.000 dokter asing, menjadi salah satu polemik internal. 

Dokter asing sebanyak 6.000 orang? Saya baca dulu dong artikel lain yang berkaitan dengannya, hingga menemukan satu kata yang bisa menjadi sumber filterasi, Naturalisasi.

Ya, naturalisasi yang sudah terjadi di sepakbola Indonesia sukses membantu mengangkat derajat Indonesia di mata negara-negara kuat Asia. Ini akan diberlakukan juga di "meja bedah"!

Berikut penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait komparasi dunia sepakbola dan kedokteran.

"Kenapa tim (sepakbola) Indonesia sekarang jauh lebih bagus dibandingkan yang dulu? Menurut saya karena masalah kualitas. Indonesia sekarang mengambil pemain asing yang dinaturalisasi," ucap Menkes Budi dalam acara Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan, Selasa (21/5/2024).

Alasan kuat rencana mendatangkan 6.000 dokter ini, secara khusus "menyerang" ranah Prof Budi Santoso dan kolega yang merupakan dokter Obgyn. Yakni, menyelamatkan 6.000 dari 12.000 lebih bayi yang memiliki kelainan jantung bawaan.

"Kalau enggak (cepat ditangani) meninggalnya tinggi. Sampai sekarang kapasitas kita melakukan operasi itu 6.000 per tahun, jadi 6.000 bayi tidak tertangani. Nah, kedatangan dokter asing itu sebenarnya untuk menyelamatkan 6.000 nyawa ini," kata Menkes Budi, Selasa (2/7/2024) dikutip dari kompas.com.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline