Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Portugal Melaju dan Sebuah Pertunjukan Momen Kehidupan dari Cristiano Ronaldo

Diperbarui: 2 Juli 2024   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diogo Costa dan Cristiano Ronaldo rayakan kemenangan usai laga (1/7/24). (Photo by JAVIER SORIANO/AFP via kompas.com)

Sepakbola akan menentukan sendiri kisah dramatisnya. Seperti laga Portugal versus Slovenia di babak 16 besar EURO 2024, tersaji sebuah "momen kehidupan" yang dialami Cristiano Ronaldo. Sebuah penalti gagal ia manfaatkan di extra time, namun ia berhasil tebus lewat sepakan awal adu penalti. Menang di babak tos-tosan, Portugal melaju untuk ke perempatfinal!

Bertanding di Deutsche Bank Park, Frankfurt pada Selasa (2/7/2024) dini hari WIB, baik Portugal maupun Slovenia gagal mencetak gol hingga usainya extra time. Dilanjutkan ke fase adu penalti, tiga penendang awal Portugal termasuk CR7 sukses membobol gawang Jan Oblak, sementara tiga penendang Slovenia justru gagal semua taklukkan Diogo Costa.

Lewat kemenangan ini, Portugal akan berhadapan dengan Prancis di perempatfinal (5/7/2024). Laga yang menjadi ajang pembalasan kegagalan tuan rumah Prancis di Final EURO 2016, yang melapangkan jalan Sellecao das Quinas menjadi kampiun kala itu.

Pada laga ini, runtutan "momen kehidupan" yang disajikan Cristiano Ronaldo mendapat atensi dari pelatihnya Roberto Martinez. Ia merasa satu tim sangat percaya kepada sang kapten, kendati gagal eksekusi penalti pertama hingga menangis tersedu saat jeda.

"Cristiano adalah kapten kami dan dia menunjukkan bahwa dalam hidup dan sepakbola ada saat-saat sulit, kita tidak boleh menyerah, kita harus terus maju dan itu adalah pertunjukan tentang apa yang harus dilakukan ketika keadaan tidak berjalan dengan baik," ucapnya setelah laga dikutip dari detiksport.com.

Jalannya Laga Portugal vs Slovenia

Portugal sudah dibuka "boroknya" saat kalah melawan Georgia di matchday 3 fase grup. Pertahanan cukup rentan dengan serangan fastbreak, sementara lini depan yang dipimpin Ronaldo kurang variasi dalam membongkar pertahanan. Maka dari itu, pelath Slovenia Matjaz Kek sudah benar jika bermain pragmatis dengan strategi "parkir-bus".

Roberto Martinez menggunakan formasi 4-2-3-1 yang ditunjang kembalinya Rafael Leao ke dalam skuad usai jalani skorsing akumulasi kartu kuning. Diogo Costa di bawah mistar, layak jadi Man of The Match di partai ini.

Joao Cancelo, Ruben Dias, Pepe dan Nuno Mendes menjadi andalan di belakang, dilindungi Joao Palhinha serta Vitinha sebagai gelandang tengah. Bruno Fernandez, Bernardo Silva serta Rafael Leao berfokus untuk membongkar pertahanan Slovenia bersama sang kapten Cristiano Ronaldo. 

Slovenia yang punya materi pemain di bawah level Portugal, andalkan kiper Jan Oblak memimpin 4-4-2 low-block. Dalam kondisi menyerang, kecepatan Benjamin Sesko menjadi andalan untuk mengincar Pepe yang sudah dimakan usia.

Peluang pertama Portugal baru lahir di menit 13'. Bernardo Silva dari sisi kanan berikan crossing tajam ke depan gawang. Cristiano Ronaldo gagal menjangkau bola, sementara Bruno Fernandes yang lakukan sliding-shoot di tiang jauh masih belum mengenai bola.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline