Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Jelang Spanyol vs Italia, Gli Azzurri Lebih "Tiki-Taka" Dibandingkan La Furia Roja

Diperbarui: 20 Juni 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Giovanni Di Lorenzo dan Ferran Torres berjibaku pada semifinal UEFA Nations League (7/10/2021)(AFP/FRANCK FIFE via kompas.com)

Melewati matchday pertama EURO 2024 dengan kemenangan, Spanyol dan Italia akan bersua untuk menentukan langkah ke babak selanjutnya. Veltins-Arena, Gelsenkirchen, Jumat (21/6/2024) dini hari WIB, akan menjadi saksi satu bigmatch yang tersaji di fase grup. Berkaca pada laga sebelumnya, ada indikasi Gli Azzurri kini lebih "tiki-taka" dibandingkan La Furia Roja!

Pasalnya, meski hanya menan tipis 2-1 melawan Albania (16/6/2024), Italia asuhan Luciano Spalletti menguasai penuh jalannya laga. Kebobolan cepat karena lemparan ke dalam "tanggung" Federico Dimarco, perlahan namun pasti gol Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella membawa Azzurri lakukan comeback.

Penguasaan bola juara EURO 2020 atas Albania sangatlah mutlak, hampir mencapai 70% dengan 17 tembakan dilakukan sepanjang laga dan 5 di antaranya sukses mengarah ke gawang. Satu yang menarik, lini belakang hingga depan Gli Azzurri tak takut untuk lakukan umpan pendek guna memecah permainan lawan, layaknya tiki-taka

Sementara itu Spanyol melalui laga perdananya dengan hasil apik, usai kandaskan tim kuat Kroasia 3-0 (15/6/2024). Meski skor terlihat telak, kemenangan Spanyol ini banyak ditolong oleh performa individual, terutama kiper Unai Simon, Fabian Ruiz serta Lamine Yamal.

Possesion-ball mereka hanya 45%, sedangkan gawang Unai Simon harus menerima tembakan lebih banyak dibandingkan kiper Kroasia Livakovic, yakni 16 berbanding 11.

Pelatih Luis De La Fuente melakukan pendekatan berbeda atas Spanyol yang selama ini kita kenal. Permainan mereka lebih direct ke depan, meski tetap mengandalkan umpan menyusur tanah. Bedanya, sisi sayap yang diisi Lamine Yamal dan Nico Williams lebih leluasa melakukan akselerasi dan crossing, tidak melulu lakukan set-play.

Pemain Italia Davide Frattesi, menyebut gaya permainan Spanyol ini berubah menjadi lebih modern. Dalam konferensi pers jelang laga, gelandang Inter Milan tersebut juga mengakui kelebihan skill individual calon lawannya. 

"Ketika Anda memenangkan pertandingan 3-0, Anda mungkin tidak terlalu peduli dengan penguasaan bola. Spanyol sekarang memiliki gaya yang lebih modern setelah kepergian tiga legenda dari lini tengah mereka (Busquets, Xavi dan Iniesta). Saya tidak yakin apakah ini akan memberikan keuntungan bagi mereka," tegas Frattesi dikutip dari bola.net.

Jadi jangan kaget di laga besok, apabila Italia lebih dominan dalam penguasaan bola. Tetapi ingat, efektivitas dalam mencetak gol adalah kunci dari sebuah kemenangan. Jika kedua negara bermain imbang, maka mereka bisa ditekan oleh Kroasia yang kemungkinan bisa taklukkan Albania pada partai lainnya.

Perkiraan Formasi dan Head to Head Spanyol vs Italia

Bagi kedua negara, tidak ada waktunya untuk coba-coba pada laga ini. Formasi dan skuad terbaik akan dipertahankan. Penyesuaian akan dilakukan kepada para pemain pengganti yang bisa merubah jalannya laga di babak kedua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline