Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST. Tulisan lain bisa dibaca di https://www.kliksaja.id/author/33343/Greg-Satria

Rumah Hantu, Jadi Memori Sukses First Date Saya!

Diperbarui: 4 Juni 2024   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambaran Rumah Hantu yang sering diadakan di Mall. Sumber : (KOMPAS.com/ Sabrina Mutiara Fitri)

Sebuah topik yang menarik mengenai Tempat First Date, mengingatkan kepada kenangan 12 tahun silam kala pedekate pada gadis yang akhirnya menjadi istri saya. 

Bukan sebuah tempat romantis, dan jauh pula dari kesan intim. Pikiran saya waktu itu, memilih tempat asyik yang akan dikenang seumur hidup, serta mengundang keberlanjutan komunikasi. Rumah Hantu!

Rumah Hantu di sini bukan leterlek sebagai rumah berhantu yang punya aroma mistis tempat nongki Om Hao ataupun Sara Wijayanto,ya .. hehehe. 

Rumah Hantu yang saya maksud adalah sebuah pertunjukan yang sering diadakan di mall-mall kota metropolis. Wahana mistis buatan itu sering jadi jujugan keluarga untuk sekadar mencari hiburan atau meningkatkan adrenalin.

Saya teringat waktu itu harga tiket masuk (HTM) nya adalah Rp. 35.000,- per orang. Lokasinya ada di lantai paling atas mall terkenal di Surabaya, Tunjungan Plaza. Tema Rumah Hantunya adalah "Suster Ngesot"!

Dalam "merekayasa" First Date saya, tentu dibutuhkan beberapa bantuan dari pihak lain untuk menyukseskan. Paling utama adalah teman-teman yang ikut rombongan. 

Ya, karena tujuannya Rumah Hantu, maka "dating" lebih mulus jika ada teman-teman lain yang hadir. Kalau cuma berdua, tentu istri saya waktu itu sulit untuk diajak karena ia takut setan. 

Kebetulan kala itu ada teman-teman saya, maupun teman istri saya yang sudah saling kenal. Jadi kemungkinan suksesnya tinggi!

Kami rombongan sekitar 10 orang, dibagi menjadi dua grup yang masuk per lima menit. Menjadi syarat masuk, tentu selain tidak punya masalah jantung, adalah kesediaan untuk tidak merusak properti ataupun memukul "hantu gadungan" di dalam. Kami berlima, tentu termasuk saya dan istri saya, masuk sebagai kloter kedua dari kelompok kami.

Bulu kuduk langsung berdiri saat semburan blower menyambut tepat setelah pintu masuk, dengan kegelapan berdekorasi bangku tunggu rumah sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline