Dua comeback terjadi di perempatfinal UEFA Champions League leg kedua, Rabu (17/4/2024) WIB dini hari. Korban seluruhnya adalah wakil La Liga, Barcelona dan Atletico Madrid, dimana sebenarnya diunggulkan karena kemenangan di leg pertama. Selamat pada PSG dan Dortmund yang akan bersua di semifinal. UCL musim ini memang benar-benar unpredictable!
PSG memanfaatkan betul kartu merah Ronald Araujo di babak pertama, untuk menghancurkan tuan rumah Barcelona 4-1 di Stadion Olimpiade Lluis Companys. Dengan demikian agergat akhir kedua tim menjadi 6-4 setelah leg pertama Blaugrana menang 3-2.
Raphinha membuka gol bagi Barcelona menit ke-12', sebelum malapetaka kartu merah bagi Ronald Araujo terjadi menit 29'. Les Parissen sukses manfaatkan keunggulan pemain lewat gol penyama dari Ousmane Dembele menit 40'. Di babak kedua, tak terbendung lagi langkah PSG lewat gol Vitinha (54') serta dua gol Kylian Mbappe menit 61' dan 89'.
Sementara di Signal Iduna Park pada waktu bersamaan, tuan rumah Borussia Dortmund membombardir jala Jan Oblak lewat kemenangan 4-2. Agregat akhir yang tercipta adalah keunggulan Die Borussen 5-4 atas Atletico Madrid.
Kejar-mengejar skor terjadi di laga ini. Start apik membuat ruan rumah unggul dua gol terlebih dahulu via Julian Brandt (34') dan Ian Maatsen (39'). Los Colchoneros berhasil tunjukkan semangat apik usai samakan kedudukan melalui gol bunuh diri Mats hummels (49') dan sepakan Angel Correa menit ke-64'.
Namun respons Dortmund sungguh luar biasa setelahnya, karena ledakan mereka tak terbendung usai sundulan Niclas Fullkrug menit 71' dan aksi Marcel Sabitzer menit 74' sukses taklukkan Jan Oblak yang tampil kurang sip malam ini.
Dengan demikian PSG dan Borussia Dortmund akan saling berhadapan di partai semifinal. Leg pertama akan tersaji di Signal Iduna Park, Selasa (30/4/2024) malam waktu setempat, dan setelahnya giliran PSG akan jadi tuan rumah di Parc Des Prince seminggu setelahnya.
Keyakinan Luis Enrique dan Malapetaka Ronald Araujo
Sebelum laga ini digelar, Luis Enrique mengatakan bahwa ia sangat yakin bisa membalikkan kekalahan 2-3 di leg pertama. Meski Barcelona tengah dalam form yang baik, fakta bahwa ia mengenal skuad Blaugrana serta keunggulan individual skuad PSG adalah dua landasan utamanya.
Mind game juga Enrique berikan dengan statement bahwa taktiknya "lebih Barcelona" dibandingkan Xavi Hernandez. Tak lupa ia pamerkan keunggulan statistik penguasaan bola dan gelimangan gelarnya kala menangani El Barca dengan trio MSN (Messi, Neymar, dan Suarez) sebagai andalannya.
Di laga ini memang terbukti bahwa Luis Enrique lebih punya banyak pengalaman dibandingkan juniornya tersebut. Tidak ada kesalahan taktik seperti di leg pertama, plus Xavi Hernandez harus tinggalkan gelanggang lebih awal karena kartu merah di babak kedua.