Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Endrick, Reinkarnasi Romario dan Tonggak Harapan Brasil

Diperbarui: 1 April 2024   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Endrick usai mencetak gol ke gawang Spanyol pada laga persahabatan (27/3/24). (AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU via kompas.id)

Dua dekade lalu, adalah terakhir kalinya Brasil mempunyai skuad berisikan pemain terbaik dunia di setiap lini. Sekarang, kondisi tersebut mengalami pembalikan arah di mana sepak bola sudah bukan lagi mengandalkan jogo bonito. Sepak bola sistematis masa kini telah mempersempit ruang para pemain muda Brasil untuk mendunia. Kecuali, Endrick Felipe.

Endrick yang akan memperkuat Real Madrid di musim depan, mencetak masing-masing sebuah gol melawan Inggris dan Spanyol di International Break lalu. 

Ia mencetak gol debutnya ke gawang Jordan Pickford memanfaatkan bola muntah tembakan Vinicius jr dan sudahi perlawanan tuan rumah Inggris 1-0 (24/3/2024). Tiga hari berselang sepakan keras kaki kirinya membuat Unai Simon harus memungut bola dari gawangnya untuk kedua kalinya menit ke 50', menjadi rangkaian dari skor 3-3 yang menghiasi laga di Santiago Bernabeu.

Meski di kedua laga itu Endrick hanya menjadi pemain pengganti, hanya masalah waktu saja bagi pemuda 17 tahun asal Taguatinga untuk menjadi starter di posisi ujung tombak Brasil. Pelatih Dorival Junior yang malang melintang di Liga Brasil tentu sangat mengenal potensi pemilik kaki kidal ini.

Jika di Argentina setiap pemain muda potensial selalu diidentikkan sebagai The Next Maradona atau The Next Messi, beda halnya dengan Timnas Brasil. Mereka mempunyai banyak legend yang berbeda karakter, seperti Pele, Zico, Ronaldo, Kaka atau Ronaldinho. Tetapi untuk Endrick yang punya postur gempal dan agak pendek (1.73 meter), ia adalah reinkarnasi sempurna dari Romario.

Kehadirannya juga sama persis dengan Romario yang muncul di periode kelam Brasil tahun 1980-1990, di mana tenggelam dalam kedigdayaan Diego Maradona serta permainan kolektif Belanda, Italia, dan Jerman. 

Puasa gelar Piala Dunia sejak 1970, Romario memimpin Brasil merebut juara dunia di Amerika Serikat pada 1994 usai kalahkan Italia di partai Final.

Jika percaya pada sejarah yang berputar, Endrick bisa saja menggenapi kemiripan siklus 24 tahun ini. Karena Piala Dunia tahun 2026 nanti juga akan digelar di Amerika Serikat, yang jadi tuan rumah bersama Meksiko serta Kanada. Dan terakhir kali Brasil merebut Piala Dunia adalah di tahun 2002. 

Apa Endrick bisa menjadi reinkarnasi sempurna Romario dan menjadi tonggak harapan Brasil? Mari kita bahas.

Era Depresiasi Timnas Brasil Masih Belum Berakhir

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline