Langkah berani yang diambil manajemen AS Roma memecat Jose Mourinho (16/1/2024) sepertinya mulai menemukan hilal nya. Sempat diprotes oleh suporternya di kamp latihan, Giallorossi (mungkin) berhasil menemukan sosok yang dicari selama ini untuk naikkan prestasi mereka. Tak jauh-jauh, orangnya adalah mantan kapten mereka sendiri, Daniele De Rossi.
Tiga belas laga telah dilalui AS Roma bersama De Rossi sejauh ini, dan hasilnya sangat luar biasa. Serigala Roma seakan menemukan kesaktian baru dengan mencetak sembilan kemenangan, dua kali seri dan dua kali kalah.
Kekalahan hanya mereka derita melawan calon kuat Scudetto Inter Milan dengan skor 2-4 (10/2/2024), serta di leg kedua babak 16 besar UEFA European League (UEL) melawan Brighton dengan kedudukan 0-1 (14/3/2024).
Kekalahan melawan Inter Milan masih bisa dianggap wajar, karena La Beneamata musim ini memang begitu perkasa di Serie A. AS Roma sendiri berhasil ungguli mereka 2-1 di babak pertama, sebelum di comeback oleh gol Marcus Thuram, gol bunuh diri Angelino dan aksi Alessandro Bastoni di penghujung laga.
Sedangkan kekalahan 0-1 melawan Bighton didapatkan setelah mereka menang 4-0 di leg pertama. Maka pada leg kedua ini De Rossi cenderung berinisiatif meredam agresivitas pasukan Roberto De Zerbi.
Dalam laga teraktual, Romelu Lukaku dkk bisa meredam Sassuolo 1-0 di Olimpico, Senin(18/3/2024) dini hari WIB. Kapten Lorenzo Pellegrini yang menjadi pembeda dengan tembakan dari luar kotak penalti di babak kedua.
Kemenangan itu mengantarkan AS Roma merangsek ke posisi 5 klasemen sementara, dengan berjarak 3 poin dari Bologna yang tepat berada di atasnya.
Selain itu, usai menyingkirkan Brighton di babak 16 besar, Giallorossi sudah terundi melawan sesama tim Italia AC Milan pada perempatfinal UEL. Laga dijadwalkan akan dimainkan tanggal 12 April di San Siro dan 19 April di Olimpico Stadium.
Lalu ramuan apa yang berhasil dibuat Daniele De Rossi untuk membuat AS Roma sesakti ini?
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi rahasianya. Mari kita bahas satu-per-satu.