Lihat ke Halaman Asli

Greg Satria

TERVERIFIKASI

FOOTBALL ENTHUSIAST

Satu Kesalahan Atletico yang Mampu Dimanfaatkan Sang Ular

Diperbarui: 21 Februari 2024   09:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marko Arnautovic berteriak merayakan gol tunggalnya ke gawang Jan Oblak, Rabu (21/2/24) dini hari tadi. Sumber: www.football-italia.net

Laga ketat terjadi di Guiseppe Meazza antara Inter Milan melawan Atletico Madrid. Ditekan hampir selama 90' menit laga, Los Colchoneros harus mendapatkan getir, karena gawang Jan Oblak bobol satu gol dari Marko Arnautovic dengan berawal dari kesalahan komunikasi Reinildo Mandava dan Rodrigo De Paul. Skor 1-0 jadi bekal La Beneamata untuk sambut leg kedua 16 besar Champions League di Madrid bulan depan.

Laga yang berlangsung Rabu (21/2/24) dini hari tadi merupakan partai reuni dari dua pemain Lazio yang mempersembahkan scudetto tahun 2000 silam. Diego Simeone yang kini menjalani musim ke-13 nya bersama Atletico akan melawan kompatriotnya Simone Inzaghi yang sedang naik daun bersama Inter Milan. 

Kedua tim punya catatan bagus di Champions League, dengan Inter Milan tiga kali menjuarainya tahun 1964, 1965 dan 2010 serta musim lalu menjadi finalis. Sedangkan Atletico meski belum pernah juara, adalah finalis Champions League tahun 2014 dan 2016.

Adu strategi formasi 3-5-2 juga tersaji di laga ini, dengan Inter Milan mempunyai sedikit keunggulan karena Alvaro Morata yang menjadi topskorer sementara Atleti masih sedikit cedera dan berada di bench.

Simone Inzaghi memulai dengan komposisi bakunya, dengan satu perubahan hanya mengganti Francesco Acerbi yang cedera betis dengan Stefan de Vrij di lini pertahanan. Benjamin Pavard dan Bastoni mengapitnya sebagai trio belakang, sedangkan Darmian dan Dimarco bertugas menyisir sisi sayap.

Lini tengah berisi three-musketeers Calhanoglu, Barella dan Mkhitaryan, menopang dua penyerang Lautaro Martinez dan Marcus Thuram. Lautaro punya catatan apik melawan Atletico karena pernah bobol gawang Jan Oblak di laga pramusim tahun 2018.

Sementara itu Diego Simeone ternyata menurunkan Marcos Llorente sebagai penyerang menemani Antoine Griezmann. Posisi aslinya sebagai winger kanan diisi oleh pemenang Piala Dunia 2022, Nahuel Molina. Lini tengah diisi oleh De Paul, Koke dan Saul Niguez serta di belakang Los Colchoneros andalkan Witsel, Gimenez dan Hermoso.

Dua pemain Atleti yang cukup menonjol di laga ini adalah Samuel Lino yang beroperasi di sayap kiri, serta pastinya kiper Jan Oblak yang lakukan empat penyelamatan. Di sisi lain, kiper Inter Milan Yann Sommer "menganggur" di laga ini karena tidak dapatkan satupun tembakan ke gawang.

Babak pertama dimulai dan terlihat jelas pendekatan sepakbola pasif dari Atletico Madrid. Diego Simeone mahfum jika menargetkan hasil imbang di laga ini, dengan membiarkan La Beneamata menguasai possesion-ball.

Peluang didapatkan Inter Milan lewat sepakan Lautaro Martinez yang masih bisa diblok oleh Axel Witsel menit ke 13'. Bola yang memantul Witsel sempat menyetuh tangan Nahuel Molina. Para pemain Inter mengangkat tangan meminta penalti, namun wasit Istvan Kovacs asal Romania sudah benar tidak memberikannya. Karena, Molina tidak melebarkan tangannya ketika menyentuh bola deflect.

Menit ke 36' umpan Nicolo Barella dari sisi kanan berhasil disundul dengan keras oleh Lautaro. Bola keras ini sayangnya tepat pada pelukan  Jan Oblak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline