Pantai Gading akan menggelar Piala Afrika 2024 (atau bisa juga disebut 2023) setelah CAF atau Federasi sepakbola seluruh Afrika melakukan rolling tuan rumah. Rencananya, Pantai Gading akan menjadi tuan rumah di tahun 2021, namun karena ada perubahan dengan tuan rumah tahun sebelumnya, makan CAF memutuskan Kamerun yang menjadi tuan rumah di 2021. Pantai Gading yang sudah bersiap, akhirnya mengalah dan menggelarnya di edisi 2023.
Meskipun cukup sering dikritik oleh klub-klub Eropa, namun Piala Afrika masih tetap bertahan untuk digelar di winter season atau musim dingin. Banyak klub Eropa harus merelakan pemainnya mendapat pemanggilan Timnas, dan tidak jarang pula yang balik dengan membawa cedera. Namun inilah memang konsekuensinya dalam merekrut pemain asal Afrika, dan FIFA harus mencari solusi atas dua kepentingan tersebut.
Kembali ke Pantai Gading, mereka menyambut Piala Afrika ini dengan maskot seekor Gajah bernama Akwaba, yang berarti "Selamat Datang". Sambutan hangat pastinya akan diberikan di gelaran Piala Afrika edisi ke-34 ini, yang akan digelar 13 Januari sampai dengan 11 Februari 2024. Ada 24 negara yang berpartisipasi untuk memperoleh piala supremasi sepakbola tertinggi di region Afrika.
Dihelat sejak tahun 1957 di tiap tahun ganjil, Mesir masih merupakan pengumpul gelar terbanyak Piala Eropa dengan 7 gelar. Kamerun menyusul dengan 5 gelarnya, diikuti Ghana dan Nigeria dengan 4 gelar. Untuk edisi sebelumnya (2021), Senegal mengangkat Piala Afrika untuk pertamakalinya sepanjang sejarah. Tim besutan Aliou Cisse mengalahkan Mesir-nya Mohammed Salah lewat adu penalti, setelah kedua tim bermain tanpa gol di waktu normal. Edouard Mendy yang saat itu baru raih Liga Champions bersama Chelsea, menjadi protagonis setelah menahan tembakan Abdelmonem dan Mohanad Lasheen.
Untuk periode AFCON 2023 ini, kemampuan dari tier teratas yang terdiri dari Maroko, Mesir, Nigeria, Pantai Gading, Tunisia dan Senegal cukuplah merata. Sulit untuk memperkirakan mana yang akan menjadi juara di Februari nanti. Meskipun demikian, berikut perkiraan 3 negara yang bisa dijadikan unggulan untuk menjadi yang terbaik di Afrika tahun ini.
1. Maroko (FIFA Rank #13)
Memutuskan untuk menjadikan Maroko sebagai unggulan utama di Piala Afrika 2023, selain karena ranking FIFA nya tertinggi dibandingkan negara Afrika lain, juga dikarenakan performa tim ini di Piala Dunia 2022 Qatar lalu. Secara tidak terduga, mereka bisa menjadi peringkat ke-4 World Cup, dengan menyingkirkan dua tim besar Spanyol dan Portugal. Setelahnya, mereka harus akui kehebatan Prancis di semifinal dengan kekalahan 0-2, dan kalah 1-2 dari Kroasia di perebutan peringkat ke-3.
Skuad Singa Atlas juga relatif tidak banyak perubahan dengan pelatih Walid Regragui tetap menjadi pembesutnya. Menggunakan formasi andalan 4-3-3, Walid akan mempercayakan gawangnya pada kiper Al Hilal, Yassine Bounou. Meski bermain di Liga Super Arab, kemampuan Bounou masihlah terjaga dengan membawa Al Hilal di pucuk klasemen dengan rekor kebobolan fatastis, hanya bobol 9 kali dari 19 laga!
Lini belakang masih andalkan duet Nayef Aguerd (West Ham) dengan kapten Romain Saiss (Al Shabab). Achraf Hakimi akan menyisir dari sisi kanan, sementara Mazraoui yang mulai dapat kepercayaan Thomas Tuchel di Bayern akan berada di sisi kiri.